Ada dua akses transportasi umum terdekat dari Museum Patah Hati, yaitu Staisiun MRT dan Halte TransJakarta.
Cara ke Museum Patah Hati naik MRT
Pengunjung yang hendak ke Museum Patah Hati naik MRT bisa turun di Stasiun MRT Setiabudi Astra.
Pengunjung yang datang dari arah Stasiun Lebak Bulus Grab, Stasiun Fatmawati Indomaret, Stasiun Cipete Raya, Stasiun Haji Nawi, Stasiun Blok A, Stasiun Blok M BCA, Stasiun ASEAN, Stasiun Senayan, Stasiun Istora Mandiri, dan Stasiun Bendungan Hilir, bisa naik MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI.
Sementara itu, pengunjung yang datang dari arah Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Dukuh Atas BNI bisa naik MRT rute Bundaran HI- Lebak Bulus.
Baca juga: Ada Bus Wisata Gratis ke PIK, Catat Jam Operasionalnya
Setelah sampai di Stasiun MRT Setiabudi Astra, kamu bisa keluar ke arah Jalan Setiabudi.
Dari pintu keluar MRT Setiabudi Astra, pengunjung bisa jalan kaki sekitar lima menit ke gerbang masuk Chillax, jaraknya sekitar 300 meter.
Museum Patah Hati akan ditemui tepat di gerbang utama Chillax.
Cara ke Museum Patah Hati naik TransJakarta
Pengunjung yang hendak ke Museum Patah Hati juga bisa naik bus TransJakarta. Turunnya bisa di Halte Grand Sahid.
Adapun rute bus TransJakarta yang dilayani di Halte Grand Sahid, antara lain nomor 1P (rute Blok M-Senen), nomor 1N (rute Blok M-Tanah Abang), dan nomor 1T (rute Cibubur-Balai Kota).
Kemudian ada TransJakarta nomor 9D (rute Pasar Minggu-Tanah Abang), dan nomor 6D (rute Bundaran Senayan-Stasiun Tebet).
Baca juga: Halte Bundaran HI Kini Punya Area Nongkrong, Sudah Mampir?
Lokasi Chillax sekaligus lokasi Museum Patah Hati berada tepat di seberang Halte Grand Sahid. Akses menyeberang terdekat bisa lewat pintu MRT Setiabudi Astra.
1. Ajak teman
Jika datang bersama satu atau dua teman, setidaknya pengunjung bisa masuk ke dalam ruangan museum bersama-sama.
Selain bisa menemanimu mengobati patah hati, teman juga bisa membantumu untuk memotret foto di dalam ruangan.
Baca juga: Ada Karya Lukis Terinspirasi Tokyo di MoJA Museum Jakarta
2. Bawa kamera ponsel
Museum Patah Hati punya banyak spot foto menarik yang sayang untuk dilewatkan. Maka dari itu, siapkan kamera ponsel terbaik untuk mendokumentasikan pengalaman.
Sebab, pengunjung tidak diperbolehkan membawa kamera profesional atau alat bantu untuk memotret, seperti tripod.
3. Pakai outfit sesuai
Bertolak belakang dengan keadaan patah hati yang umumnya identik dengan rasa sedih dan kelam, Museum Patah Hati hadir dengan warna dominan cerah ceria.
Oleh karena itu, hindari memakai pakaian berwarna gelap, contohnya hitam, dan baju yang terlalu bercorak.
Baca juga: Panduan Lengkap ke Museum MH Thamrin di Jakarta Pusat
Kompas.com menyarankan pengunjung untuk memakai pakaian berwarna cerah, misalnya pakaian berwarna pastel.
4. Tentukan waktu berkunjung
Sebaiknya hindari datang saat periode ramai, misalnya pada akhir pekan. Cobalah juga datang pada pagi hari.
Saat siang hari sekitar pukul 13.30 WIB, pengunjung yang datang tampak ramai, apalagi ketika menjelang sore.
Maka dari itu, Kompas.com menyarankan pengunjung untuk datang ketika museum baru buka yakni sekitar pukul 10.00 WIB.
5. Beli tiket online
Tiket masuk Museum Patah Hati bisa dibeli baik secara online maupun offline (luring). Guna mengantisipasi antre di loket, sebaiknya belilah tiket masuk Museum Patah Hati secara online.
Di lokasi, nantinya pengunjung cukup memperlihatkan e-ticket kepada petugas. Nantinya petugas akan memberikan gelang sebagai akses masuk museum.
6. Minta bantuan petugas
Butuh bantuan untuk memotret, tapi datang sendirian ke Museum Patah Hati?
Jangan khawatir, pengunjung juga bisa meminta bantuan petugas untuk memotret menggunakan ponselmu.
Baca juga: Museum Joang 45: Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
Petugas di Museum Patah Hati juga akan dengan senang hati membantu pengunjung untuk merekam video bila diperlukan.