KOMPAS.com - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 telah usai, saatnya kembali ke rutinitas bekerja.
Khususnya bagi para pekerja kantoran, kembali ke rutinitas kantor setelah menjalani pekan liburan tentu bukan hal yang mudah.
Biasanya orang-orang masih berada di suasana liburan dan sulit berpindah, atau popular dengan istilah post-holiday syndrome.
Guna mengembalikan fokus dan motivasi kerja setelah liburan, simak tips dari Psikolog Sosial Hening Widyastuti berikut.
Baca juga:
Menurut Hening, kunci utama kembali fokus bekerja setelah liburan yaitu mengubah pola pikir. Dari pikiran seputar liburan, menjadi pikiran kembali bekerja.
"Kuncinya satu, suka atau tidak suka, kita harus mengubah mindset (pola pikir) kita dahulu," kata Hening kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (2/12/2024).
Hening menerangkan, memang tidak dapat dipungkiri bahwa peralihan dari suasana yang menyenangkan seperti liburan ke rutinitas bekerja, bukanlah yang mudah.
Maka dari itu, katanya, penting untuk kembali menata hati, pikiran, serta tubuh, untuk kembali ke rutinitas bekerja.
Baca juga:
"Mau tidak mau kita harus menata hati dan pikiran kita. Jadi langkah pertama harus dipaksa, nanti tubuh kita akan mengikuti," katanya.
Ia melanjutkan, cara pertama yang bisa dilakukan yaitu menanamkan kepada diri bahwa waktu liburan telah usai. Saatnya kembali bekerja untuk menghasilkan uang, sehingga bisa liburan kembali di lain waktu.
Perubahan pola pikir dari atmosfer liburan ke rutinitas biasa, kata Hening, berpengaruh terhadap diri sendiri dan orang terdekat.
"Bapak dan Ibu (orang tua) harus menata pikiran dahulu, karena nanti berpengaruh kepada anak-anak. Bagi anak-anak, ini (perpindahan dari suasana liburan) tidak mudah," kata Hening.
Baca juga:
Kata Hening, seseorang bisa menjadikan motivasi jangka panjang seperti kembali liburan pada waktu berikutnya untuk modal semangat bekerja.
"Ada motivasi ke depannya, berarti kalau mau liburan lagi, harus kerja kembali supaya menghasilkan uang untuk liburan," katanya.
Penanaman motivasi ini, lanjut Hening, juga bisa dijadikan sebagai pengingat bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang menyenangkan (seperti liburan) harus merasakan tekanan atau sesuatu yang tidak mengenakkan dahulu (seperti bekerja).
"Kelihatannya memang tidak enak, jungkir balik capeknya (ketika bekerja), tapi memang ada uang yang dihasilkan untuk liburan lagi," pungkas Hening.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram