Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Spot Wisata Kompas.com Travel Walking Tour, Ada Museum Wayang

Kompas.com - 04/07/2024, 19:36 WIB
Krisda Tiofani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai dari Museum Sejarah Jakarta hingga melipir ke tempat wisata lainnya, acara Kompas.com Travel Walking Tour berlangsung sekitar lima jam pada Minggu (30/6/2024) lalu.

Program baru Kompas.com Travel ini mengajak para pembaca untuk mengetahui lebih dalam seputar sejarah Jakarta.

Sebanyak 20 peserta yang mengikuti tur ini berkumpul di area Taman Fatahillah mulai pukul 09.00 WIB.

Selanjutnya, pemandu Kompas.com Travel Walking Tour mengajak peserta berkeliling lima spot wisata berikut ini.

Baca juga: Kompas.com Travel Walking Tour Perdana, Jelajah Kota Tua hingga Hotel Santika

Tempat wisata Kompas.com Travel Walking Tour

1. Museum Sejarah Jakarta 

Museum Sejarah Jakarta menjadi tempat wisata bersejarah pertama yang dijajaki saat tur berlangsung.

Dikenal sebagai Museum Fatahillah, museum ini mulanya bangunan balai kota Batavia, sebelum berganti nama menjadi Jakarta, pada zaman pemerintahan Belanda.

Banyak koleksi asli maupun replika peninggalan masyarakat Belanda, juga ilustrasi tokoh sejarah masa pemerintahan Belanda.

Kompas Travel Walking Tour digelar pertama kalinya pada Minggu (30/6/2024) dengan rute Taman Fatahillah-Museum Sejarah Jakarta-Acaraki-Museum Wayang- Kanal Kota Tua-Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk Jakarta.Kompas.com/Krisda Tiofani Kompas Travel Walking Tour digelar pertama kalinya pada Minggu (30/6/2024) dengan rute Taman Fatahillah-Museum Sejarah Jakarta-Acaraki-Museum Wayang- Kanal Kota Tua-Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk Jakarta.

"Nah, ini, Petrus van der Parra, (gambar) salah satu gubernur jendral yang paling berkuasa dan paling korup," kata Ira Latief, pemandu dari Wisata Kreatif Jakarta saat memimpin Kompas.comTravel Walking Tour, sembari menjelaskan koleksi Museum Sejarah Jakarta, Minggu (30/6/2024).

Selain melihat-lihat koleksi sejarah dengan penjelasan Ira, peserta tur juga diajak mampir ke penjara bawah tanah di Museum Sejarah Jakarta.

Baca juga: Pengalaman ke Penjara Bawah Tanah di Museum Fatahillah di Kota Tua

2. Acaraki

Golden Yoghurt Jamu di Acaraki Kota Tua.Kompas.com/Krisda Tiofani Golden Yoghurt Jamu di Acaraki Kota Tua.

Usai berkeliling Museum Sejarah Jakarta, peserta tur mampir ke kafe jamu yang letaknya berada di samping museum tersebut.

Kafe bernama Acaraki ini berkapasitas cukup besar, memiliki ruangan ber-AC yang berisi kursi dan meja. Jadi, peserta bisa istirahat sejenak sebelum melanjutkan tur.

Acaraki merupakan sebutan untuk peracik jamu. Acaraki Jamu sendiri menjual berbagai menu jamu kekinian, baik dalam kondisi hangat maupun dingin.

"Kafe ini berdiri pada 2018, bermula dari ide si pemilik yang melihat anak muda kurang mengenal jamu karena dianggap pahit," ujar Ira saat menjelaskan latar belakang Acaraki.

Uniknya, Acaraki memakai peralatan ala kafe kopi, seperti grinderrockpresso, dan french press untuk membuat jamu.

Tiap peserta mendapatkan satu Golden Yoghurt, minuman jamu kunyit asam dengan tambahan yogurt yang disajikan dingin.

Baca juga: Intip Pembuatan Jamu Kekinian di Acaraki, Pakai Metode Espreso

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tips Menginap di Hotel agar Ramah Lingkungan

7 Tips Menginap di Hotel agar Ramah Lingkungan

Travel Tips
Kota-kota di Eropa Berjuang Kurangi Kunjungan Kapal Pesiar, Dampak Pencemaran dan Overtourism

Kota-kota di Eropa Berjuang Kurangi Kunjungan Kapal Pesiar, Dampak Pencemaran dan Overtourism

Travel Update
Musim Panas Ekstrem di Eropa Makin Berbahaya: Dampaknya bagi Wisatawan

Musim Panas Ekstrem di Eropa Makin Berbahaya: Dampaknya bagi Wisatawan

Travel Update
Kekeringan Ekstrem Landa Sisilia di Italia, Hotel Sampai Tolak Turis

Kekeringan Ekstrem Landa Sisilia di Italia, Hotel Sampai Tolak Turis

Travel Update
Pengunjung Membeludak pada Hari ke-3 Indofest 2024, ke Toilet Antre Panjang

Pengunjung Membeludak pada Hari ke-3 Indofest 2024, ke Toilet Antre Panjang

Travel Update
Musim Kemarau Jadi Waktu Terbaik ke Singapura, Cuaca Cerah Pas untuk Jalan-jalan

Musim Kemarau Jadi Waktu Terbaik ke Singapura, Cuaca Cerah Pas untuk Jalan-jalan

Travel Tips
Festival Bunga dan Buah di Berastagi Diharapkan Masuk Kancah Internasional

Festival Bunga dan Buah di Berastagi Diharapkan Masuk Kancah Internasional

Travel Update
12 Tempat Wisata Sejarah di Kota Tua, Bukan Cuma Museum Fatahillah

12 Tempat Wisata Sejarah di Kota Tua, Bukan Cuma Museum Fatahillah

Jalan Jalan
5 Aktivitas Wisata di Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta

5 Aktivitas Wisata di Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta

Jalan Jalan
Promo Menginap di Ibis Styles Bogor Pajajaran, Rayakan 3 Tahun Beroperasi 

Promo Menginap di Ibis Styles Bogor Pajajaran, Rayakan 3 Tahun Beroperasi 

Hotel Story
Penglipuran Village Festival Digelar sampai 7 Juli 2024, Desa Wisata Terbaik di Bali

Penglipuran Village Festival Digelar sampai 7 Juli 2024, Desa Wisata Terbaik di Bali

Travel Update
Rest Area Gunung Mas Dilengkapi Warung Pelayanan Publik, Ada Layanan STNK

Rest Area Gunung Mas Dilengkapi Warung Pelayanan Publik, Ada Layanan STNK

Travel Update
Kota Lama Surabaya Terus Dikembangkan sampai 5 Tahun Mendatang

Kota Lama Surabaya Terus Dikembangkan sampai 5 Tahun Mendatang

Travel Update
Kompas Travel Fair 2024 Siap Digelar 20-23 September di JCC Jakarta 

Kompas Travel Fair 2024 Siap Digelar 20-23 September di JCC Jakarta 

Travel Update
Cirebon Siapkan 4 Pabrik Gula Bersejarah untuk Tempat Wisata Baru

Cirebon Siapkan 4 Pabrik Gula Bersejarah untuk Tempat Wisata Baru

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com