KOMPAS.com - Kejadian langka berupa kebakaran melanda kawasan Taman Nasional Denali di Alaska, Amerika Serikat sejak Minggu (30/6/2024).
Kebakaran ini tergolong langka karena tidak ada kasus serupa selama 100 tahun terakhir di daerah tersebut.
Kebakaran itu menyebabkan Taman Nasional Denali ditutup untuk pengunjung sejak hari Minggu (30/6/2024). Petugas taman menyebut kebakaran tersebut sebagai Riley Fire.
Baca juga: Dua Perempuan Pertama dari Indonesia Capai Puncak Denali, Alaska
"Belum ada konfirmasi kapan Taman Nasional Denali akan dibuka kembali. Saat ini petugas masih berfokus untuk memadamkan api," ungkap pihak Taman Nasional Denali kepada CNN pada hari Selasa (2/7/2024).
Perintah evakuasi dikeluarkan pada hari Senin (1/7/2024) dan layanan bus wisata serta transportasi di taman nasional ditangguhkan.
Layanan tur dan bus taman nasional berhenti pada Rabu, 3 Juli 2024. Semua lokasi perkemahan di taman nasional juga ditutup.
Kebakaran tersebut telah menghanguskan lahan seluas 388 hektar dan berhasil dipadamkan hingga 25 persen pada Selasa malam.
Lihat postingan ini di Instagram
"Cuaca yang lebih dingin dan langit berawan dalam beberapa hari terakhir membantu petugas pemadam kebakaran," jelas petugas taman.
Pemadaman juga dilakukan menggunakan helikopter yang mengambil air dari danau terdekat untuk menyiram kebakaran.
Baca juga: Kerugian Negara Kasus LNG Pertamina Dibebankan ke Perusahaan AS, KPK Ungkit Kasus E-KTP
Kebakaran ini terjadi saat Amerika Serikat dilanda cuaca panas ekstrem yang meningkatkan risiko kebakaran hutan dan membuatnya lebih sulit dipadamkan.
"Kebakaran tersebut telah membakar sebagian besar pohon spruce hitam di daerah itu. Saat ini api sebagian besar membakar kayu keras dan semak belukar, yang membantu mengurangi intensitas kebakaran," jelas pihak Dinas Pemadam Kebakaran Alaska.
Penyebab kebakaran belum diketahui, dan penyelidik kebakaran akan dikerahkan untuk menentukan penyebabnya.
Kebakaran Riley Fire merupakan satu dari 33 kebakaran besar yang sedang melanda Alaska saat ini, membakar hampir 300.000 hektar lahan.
Baca juga: Kilas Balik Tragedi Pesawat Iran Air 655 yang Ditembak Jatuh AS
Menurut National Park Service, musim kebakaran hutan di Alaska biasanya dimulai pada akhir Mei dan berakhir pada akhir Juli. Rata-rata, 1 juta hektar lahan terbakar di seluruh negara bagian tersebut setiap tahun.
"Musim puncak kebakaran hutan sedang berlangsung di Alaska, dan kondisinya diperkirakan akan memburuk karena massa udara panas dan kering yang terus-menerus dan berulang, dikombinasikan dengan periode siang hari yang panjang," kata Pusat Kebakaran Antar-Lembaga Nasional AS pada Selasa (2/7/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.