Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejadian Langka, Kebakaran Landa Taman Nasional Denali di Alaska

Kompas.com - 05/07/2024, 11:11 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com - Kejadian langka berupa kebakaran melanda kawasan Taman Nasional Denali di Alaska, Amerika Serikat sejak Minggu (30/6/2024).

Kebakaran ini tergolong langka karena tidak ada kasus serupa selama 100 tahun terakhir di daerah tersebut.

Kebakaran itu menyebabkan Taman Nasional Denali ditutup untuk pengunjung sejak hari Minggu (30/6/2024). Petugas taman menyebut kebakaran tersebut sebagai Riley Fire.

Baca juga: Dua Perempuan Pertama dari Indonesia Capai Puncak Denali, Alaska

"Belum ada konfirmasi kapan Taman Nasional Denali akan dibuka kembali. Saat ini petugas masih berfokus untuk memadamkan api," ungkap pihak Taman Nasional Denali kepada CNN pada hari Selasa (2/7/2024).

Perintah evakuasi dikeluarkan pada hari Senin (1/7/2024) dan layanan bus wisata serta transportasi di taman nasional ditangguhkan. 

Layanan tur dan bus taman nasional berhenti pada Rabu, 3 Juli 2024. Semua lokasi perkemahan di taman nasional juga ditutup.

Upaya pemadaman TN Denali

Kebakaran tersebut telah menghanguskan lahan seluas 388 hektar dan berhasil dipadamkan hingga 25 persen pada Selasa malam.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

"Cuaca yang lebih dingin dan langit berawan dalam beberapa hari terakhir membantu petugas pemadam kebakaran," jelas petugas taman. 

Pemadaman juga dilakukan menggunakan helikopter yang mengambil air dari danau terdekat untuk menyiram kebakaran.

Baca juga: Kerugian Negara Kasus LNG Pertamina Dibebankan ke Perusahaan AS, KPK Ungkit Kasus E-KTP

Cuaca panas ekstrem di AS

Kebakaran ini terjadi saat Amerika Serikat dilanda cuaca panas ekstrem yang meningkatkan risiko kebakaran hutan dan membuatnya lebih sulit dipadamkan.

"Kebakaran tersebut telah membakar sebagian besar pohon spruce hitam di daerah itu. Saat ini api sebagian besar membakar kayu keras dan semak belukar, yang membantu mengurangi intensitas kebakaran," jelas pihak Dinas Pemadam Kebakaran Alaska.

Ilustrasi kebakaran hutanfreepik.com/ pvproductions Ilustrasi kebakaran hutan

Penyebab kebakaran belum diketahui, dan penyelidik kebakaran akan dikerahkan untuk menentukan penyebabnya. 

Kebakaran Riley Fire merupakan satu dari 33 kebakaran besar yang sedang melanda Alaska saat ini, membakar hampir 300.000 hektar lahan.

Baca juga: Kilas Balik Tragedi Pesawat Iran Air 655 yang Ditembak Jatuh AS

Menurut National Park Service, musim kebakaran hutan di Alaska biasanya dimulai pada akhir Mei dan berakhir pada akhir Juli. Rata-rata, 1 juta hektar lahan terbakar di seluruh negara bagian tersebut setiap tahun.

"Musim puncak kebakaran hutan sedang berlangsung di Alaska, dan kondisinya diperkirakan akan memburuk karena massa udara panas dan kering yang terus-menerus dan berulang, dikombinasikan dengan periode siang hari yang panjang," kata Pusat Kebakaran Antar-Lembaga Nasional AS pada Selasa (2/7/2024).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Tips Mendaki Bareng Anak, Simak Sebelum Naik Gunung

5 Tips Mendaki Bareng Anak, Simak Sebelum Naik Gunung

Travel Tips
Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta, Kebo Bule Jadi Ikon

Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta, Kebo Bule Jadi Ikon

Travel Update
Kirab Pusaka Malam 1 Suro Mangkunegaran, Saat Ratusan Orang Berjalan dalam Keheningan

Kirab Pusaka Malam 1 Suro Mangkunegaran, Saat Ratusan Orang Berjalan dalam Keheningan

Travel Update
3 Cara Merawat Tenda Kemah, Cuci Pakai Sampo

3 Cara Merawat Tenda Kemah, Cuci Pakai Sampo

Travel Tips
Semua Rute Penerbangan TransNusa Delay Sejak 5 Juni 2024 Imbas Cuaca Ekstrem

Semua Rute Penerbangan TransNusa Delay Sejak 5 Juni 2024 Imbas Cuaca Ekstrem

Travel Update
Sarinah Store Hadir di Candi Prambanan, Tawarkan Pengalaman Belanja Menarik untuk Wisatawan

Sarinah Store Hadir di Candi Prambanan, Tawarkan Pengalaman Belanja Menarik untuk Wisatawan

Travel Update
Rute Kirab Pusaka Malam 1 Suro Mangkunegaran Akan Diperpanjang, Lewat Jalan Slamet Riyadi

Rute Kirab Pusaka Malam 1 Suro Mangkunegaran Akan Diperpanjang, Lewat Jalan Slamet Riyadi

Travel Update
7 Tips Menginap di Hotel agar Ramah Lingkungan

7 Tips Menginap di Hotel agar Ramah Lingkungan

Travel Tips
Kota-kota di Eropa Berjuang Kurangi Kunjungan Kapal Pesiar, Dampak Pencemaran dan Overtourism

Kota-kota di Eropa Berjuang Kurangi Kunjungan Kapal Pesiar, Dampak Pencemaran dan Overtourism

Travel Update
Musim Panas Ekstrem di Eropa Makin Berbahaya: Dampaknya bagi Wisatawan

Musim Panas Ekstrem di Eropa Makin Berbahaya: Dampaknya bagi Wisatawan

Travel Update
Kekeringan Ekstrem Landa Sisilia di Italia, Hotel Sampai Tolak Turis

Kekeringan Ekstrem Landa Sisilia di Italia, Hotel Sampai Tolak Turis

Travel Update
Pengunjung Membeludak pada Hari ke-3 Indofest 2024, ke Toilet Antre Panjang

Pengunjung Membeludak pada Hari ke-3 Indofest 2024, ke Toilet Antre Panjang

Travel Update
Musim Kemarau Jadi Waktu Terbaik ke Singapura, Cuaca Cerah Pas untuk Jalan-jalan

Musim Kemarau Jadi Waktu Terbaik ke Singapura, Cuaca Cerah Pas untuk Jalan-jalan

Travel Tips
Festival Bunga dan Buah di Berastagi Diharapkan Masuk Kancah Internasional

Festival Bunga dan Buah di Berastagi Diharapkan Masuk Kancah Internasional

Travel Update
12 Tempat Wisata Sejarah di Kota Tua, Bukan Cuma Museum Fatahillah

12 Tempat Wisata Sejarah di Kota Tua, Bukan Cuma Museum Fatahillah

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com