Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Bangun Pariwisata Indonesia Berkelanjutan Menurut Pakar dari UGM

Kompas.com - 05/07/2024, 09:09 WIB
Krisda Tiofani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, Indonesia menempati peringkat ke-22 dari 119 negara dalam indeks pariwisata dunia 2024.

Meski menjadi negara kedua di ASEAN, setelah Singapura, yang masuk peringkat teratas di Travel and Tourism Development Index (TTDI) ini, nyatanya masih banyak sejumlah kelemahan pariwisata Indonesia.

Menurut, M. Baiquni, Pemerhati Pariwisata dan Guru Besar Fakultas Geografi UGM, salah satu yang penting disoroti adalah environmental sustainability.

Baca juga: Kemenparekraf Dorong Penerapan MICE dengan Lingkungan Berkelanjutan 

Fokus environmental sustainability berada pada peningkatan kualitas hidup manusia tanpa mengganggu ekosistem sekitarnya.

Menurut dia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membangun pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

1. Promosi di pasar pariwisata berkualitas

Demi menghasilkan wisatawan berkualitas, Baiquni menyarankan, sebaiknya targetkan kualitas wisatawan, bukan hanya jumlah turisnya.

Baca juga: Mengenal Sustainable Tourism, Konsep Wisata dengan Memperhatikan Aspek Keberlanjutan Lingkungan

"Kami dari lapangan, melihat banyak sekali investasi wisatawan asing yang bisa berkolaborasi dengan masyarakat lokal. Sayangnya, dominasi wisata selam itu banyak sekali dikuasi oleh asing," ungkap Baiquni saat bergabung daring dalam program Weekly Brief with Sandiuno, Senin (1/7/2024).

2. Meningkatkan literasi etika kepariwisataan

Menurut Baiquni, penting bagi wisatawan dan penentu kebijakan pariwisata untuk memahami literasi etika kepariwisataan, demi meningkatkan kesadaran berwisata.

Suasana Desa Wisata Saba Budaya Baduy yang mengusung konsep pariwisata berkelanjutan berbasis alam dan budaya berhasil masuk ke dalam 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (15/10/2022).Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Suasana Desa Wisata Saba Budaya Baduy yang mengusung konsep pariwisata berkelanjutan berbasis alam dan budaya berhasil masuk ke dalam 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (15/10/2022).

Etika kepariwisataan akan menjadi kompas atau arah petunjuk program pariwisata yang berkelanjutan dan berkualitas.

Baca juga: 5 Destinasi Wisata Berbasis Sustainable Tourism di Indonesia

"Bisa dijelaskan aturan atau rambu-rambu wisata oleh pemandu sebelum datang ke destinasi wisata tersebut," kata Baiquni.

3. Bangun gerakan pengusaha pariwisata Indonesia

Selanjutnya, Baiquni mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membangkitkan gerakan pengusaha pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Misalnya, membuat gerakan 1.000 pengusaha pariwisata Indonesia yang terdiri dari kalangan usia muda, menengah, dan matang.

Baca juga: Pengusaha Kuliner Salatiga Ikut Pelatihan Digitalisasi, Kejar Predikat Kota Gastronomi Dunia

Bisa juga melalui gerakan kepemimpinan pariwisata Indonesia dan gerakan kader muda pariwisata Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta, Kebo Bule Jadi Ikon

Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta, Kebo Bule Jadi Ikon

Travel Update
Kirab Pusaka Malam 1 Suro Mangkunegaran, Saat Ratusan Orang Berjalan dalam Keheningan

Kirab Pusaka Malam 1 Suro Mangkunegaran, Saat Ratusan Orang Berjalan dalam Keheningan

Travel Update
3 Cara Merawat Tenda Kemah, Cuci Pakai Sampo

3 Cara Merawat Tenda Kemah, Cuci Pakai Sampo

Travel Tips
Semua Rute Penerbangan TransNusa Delay Sejak 5 Juni 2024 Imbas Cuaca Ekstrem

Semua Rute Penerbangan TransNusa Delay Sejak 5 Juni 2024 Imbas Cuaca Ekstrem

Travel Update
Sarinah Store Hadir di Candi Prambanan, Tawarkan Pengalaman Belanja Menarik untuk Wisatawan

Sarinah Store Hadir di Candi Prambanan, Tawarkan Pengalaman Belanja Menarik untuk Wisatawan

Travel Update
Rute Kirab Pusaka Malam 1 Suro Mangkunegaran Akan Diperpanjang, Lewat Jalan Slamet Riyadi

Rute Kirab Pusaka Malam 1 Suro Mangkunegaran Akan Diperpanjang, Lewat Jalan Slamet Riyadi

Travel Update
7 Tips Menginap di Hotel agar Ramah Lingkungan

7 Tips Menginap di Hotel agar Ramah Lingkungan

Travel Tips
Kota-kota di Eropa Berjuang Kurangi Kunjungan Kapal Pesiar, Dampak Pencemaran dan Overtourism

Kota-kota di Eropa Berjuang Kurangi Kunjungan Kapal Pesiar, Dampak Pencemaran dan Overtourism

Travel Update
Musim Panas Ekstrem di Eropa Makin Berbahaya: Dampaknya bagi Wisatawan

Musim Panas Ekstrem di Eropa Makin Berbahaya: Dampaknya bagi Wisatawan

Travel Update
Kekeringan Ekstrem Landa Sisilia di Italia, Hotel Sampai Tolak Turis

Kekeringan Ekstrem Landa Sisilia di Italia, Hotel Sampai Tolak Turis

Travel Update
Pengunjung Membeludak pada Hari ke-3 Indofest 2024, ke Toilet Antre Panjang

Pengunjung Membeludak pada Hari ke-3 Indofest 2024, ke Toilet Antre Panjang

Travel Update
Musim Kemarau Jadi Waktu Terbaik ke Singapura, Cuaca Cerah Pas untuk Jalan-jalan

Musim Kemarau Jadi Waktu Terbaik ke Singapura, Cuaca Cerah Pas untuk Jalan-jalan

Travel Tips
Festival Bunga dan Buah di Berastagi Diharapkan Masuk Kancah Internasional

Festival Bunga dan Buah di Berastagi Diharapkan Masuk Kancah Internasional

Travel Update
12 Tempat Wisata Sejarah di Kota Tua, Bukan Cuma Museum Fatahillah

12 Tempat Wisata Sejarah di Kota Tua, Bukan Cuma Museum Fatahillah

Jalan Jalan
5 Aktivitas Wisata di Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta

5 Aktivitas Wisata di Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com