Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.000 Wisatawan Meriahkan ASPAC 2014 di Bali

Kompas.com - 22/04/2014, 10:39 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Sekitar 2.000 wisatawan penggemar petualangan dari 18 negara memeriahkan acara bertajuk "Asia Pacific Hash (ASPAC) 2014" di Bali mulai 8 Mei mendatang.

"Mereka itu nantinya akan mengunjungi tempat pariwisata alam, peninggalan sejarah, menikmati kuliner tradisional hingga menginap di rumah-rumah penduduk. Yang jelas para hasher (pejalan kaki) memang memiliki kegemaran untuk blusukan ke desa-desa mencari pengalaman yang unik sembari berwisata dan berolahraga," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu saat memimpin rapat koordinasi penyelenggaraan kegiatan tersebut di Denpasar, Senin (21/4/2014).

Menurut Mari, kegiatan yang lengkapnya bertajuk "Wonderful Adventure Indonesia: Asia Pacific Hash (WAI: ASPAC 2014)" itu merupakan inisiatif dari Kemenparekraf yang dipandang dapat memberikan efek ganda pariwisata yang luas bagi masyarakat, berkaca dari kesuksesan pelaksanaan International Hash di Borobudur, Jawa Tengah pada 2012.

Kegiatan yang akan dilaksanakan dari 8-13 Mei 2014 itu, tidak hanya dilangsungkan di Bali, melainkan juga di Lombok, NTB, Labuan Bajo, dan Pulau Komodo, NTT.

Khusus untuk di Bali, acara tersebut digelar pada 8-10 Mei 2014. Para peserta akan mengunjungi dan menjelajahi kawasan Pantai Sanur (Kota Denpasar), Sangeh (Kabupaten Badung), Taman Makam Pahlawan Margarana (Kabupaten Tabanan), Tampaksiring (Kabupaten Gianyar), dan Goa Lawah (Kabupaten Klungkung). Rute yang ditempuh ada tiga variasi, yakni 5 kilometer, 7 kilometer, dan 12 kilometer.

Adapun 18 negara yang mendaftar untuk kegiatan tersebut yakni Australia, Austria, Brunei Darussalam, Tiongkok, Denmark, Belanda, Inggris, Jerman, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Taiwan, Amerika Serikat, dan Inggris.

www.asiapacifichash2014.com Borobudur Interhash 2012 di Magelang, Jawa Tengah
"Wisatawan dengan minat khusus seperti itu akan lebih menguntungkan karena mereka lama tinggalnya di Bali biasanya hingga tiga minggu dengan rata-rata pengeluaran selama berwisata mencapai 3.000 dollar AS per wisatawan. Bayangkan 2.000 orang yang menjadi peserta ASPAC, tinggal dikalikan saja. Kalau wisman umum biasanya hanya menghabiskan 1.140 dollar AS," ujar Mari.

Sementara itu, Ketua Panitia ASPAC 2014 Supriyadi menambahkan ada hal unik yang akan ditampilkan para "hasher" pada acara pembukaan yakni semua peserta akan menggunakan pakaian wanita berwarna merah (red dress).

"Kegiatan tersebut sekaligus dirangkaikan dengan pengumpulan dana yang hasilnya akan disumbangkan ke pura, panti asuhan ataupun banjar (dusun) di Bali. Meskipun menggunakan kostum merah, kami tegaskan tidak ada unsur politik sama sekali," katanya.

Pada rapat itu, juga disampaikan kesanggupan beberapa pemerintah kabupaten/kota di Bali untuk ikut mengalokasikan anggarannya menyukseskan acara ASPAC 2014. Kemenparekraf mengalokasikan dana mencapai Rp 3 miliar dari total kebutuhan anggaran sebesar Rp 6 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com