"Saat lulus SMA saya ingin sekali kuliah tapi tidak ada biaya sehingga kerja di Bali. Di sana saya belajar buat pisang keju. Hingga akhirnya kembali ke Banyuwangi dan belajar membuat banana crispy. Berkali-kali mencampur tepung panir dan mencoba beberapa jenis pisang agar rasanya pas," jelasnya.
Awalnya, Riza menjual pisang gorengnya dari satu rumah ke rumah lainnya termasuk juga ke sekolah-sekolah. "Satu bulan pertama jangan bicara untung tapi malah rugi. Saat jualan, saya juga pernah diusir dari beberapa kantor. Tapi saya terus mencobanya. Memperbaiki rasa dan tampilannya," ungkap lelaki lajang tersebut.
Dengan modal Rp 100.000 dia kemudian membuka John Banana Crispy di depan rumahnya di Jalan Raung 79, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Untuk menarik pelanggan dia mempromosikan pisang goreng buatannya melalui akun instagram. "Kebetulan saya suka fotografi dan traveling. Akhirnya saya promokan lewat media sosial terutama instagram dengan akun John Banana Crispy," jelasnya.
Untuk topping pisang gorengnya ia menyediakan berbagai macam varian mulai susu, cokelat, mesis, almond, kacang mede hingga abon dan mayones. Ia juga sengaja memilih jenis pisang kepok merah karena teksturnya renyah, tidak lembek serta tidak mudah hancur saat digoreng.
"Untuk harga pisang goreng yang siap goreng 10 buah hanya 7 ribu sedangkan yang langsung dinikmati antara 5 ribu sampai 8 ribu rupiah. Rasanya bisa dibandingkan sama pisang goreng jenis lain," jelas lelaki kelahiran Banyuwangi 26 September 1994 tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.