Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lupa Mampir di Kuliner Durian Kalibata

Kompas.com - 13/03/2015, 09:07 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lalu lintas di Jalan Kalibata Raya, Jakarta Selatan, Selasa (10/3/2015) sore mulai dipadati kendaraan di sisi kiri maupun kanan jalan. Mesin motor meraung-raung menambah riuh ramai kota. Klakson mobil mulai bersahutan seperti ayam yang berkokok di pagi hari. Rimbunan pohon sedikit menyejukkan suasana dengan melepaskan gas yang dibutuhkan para manusia.

Saat melewati Kantor Balai Pendidikan dan Latihan Kementerian Dalam Negeri yang terletak di sebelah kiri jalan, pandangan sedikit teralihkan. Ratusan durian berjajar rapi di atas etalase kayu. Papan-papan bertuliskan “Medan, Petruk, Monthong” hinggap di tumpukan durian. Durian-durian itu berteduh di bawah tenda-tenda berwarna hijau.

Sepasang pembeli durian berhenti tepat di depan salah satu tempat penjual durian. Mereka langsung duduk dan segera melihat-lihat varian durian yang penjual akan tawarkan. “Ini yang manis yang mana? Pokoknya saya mau yang manis,” kata sang pembeli kepada penjual.

“Siap pak. Pasti itu mah. Yang manis buat bapak,” kata sang penjual.

Mereka kembali duduk dan menunggu penjual memilih durian terbaik yang akan disajikan. Beberapa menit menunggu, si penjual datang dengan durian Petruk yang telah dibelah. “Ini pak, dicoba dulu. Kalo kurang manis boleh tuker. Yang penting seneng deh,” katanya sambil mencuil daging durian dengan pisau.

Jemari sang lelaki segera menyambut dan berkata, “Boleh ini aja mas”.

Pembeli tersebut bernama Yopie Yuanda (51) dan Ina (47), warga yang berdomisili di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Mereka mengatakan sedang kebetulan lewat di Kalibata dan menyempatkan mampir untuk menyantap durian.

“Kalau lagi musim durian, kami pasti makan durian, Mas. Ya walaupun gak sering sih,” kata Yopie kepada Kompas Travel .

Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo Yopie Yuanda (51) sedang duduk bersama sang istri untuk menikmati durian petruk di pinggir Jalan Raya Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (10/3/2015).

Kedua insan manusia itu kembali menikmati durian yang telah dibelah. Satu persatu daging durian perlahan mereka lahap. Tampak tak mau ketinggalan setiap jengkal daging nan legit itu. Sambil berbincang-bincang, mereka membagikan cerita pengalaman dalam memburu buah berduri itu.

“Kalau saya sih sebenarnya gak ngerti cara milih durian yang enak. Saya percaya aja sama penjualnya. Pokoknya yang manis. Mau durian apa aja yang penting manis,” ujarnya.

Bahruddin (35), penjual durian asli Betawi ini menuturkan bahwa ia selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dalam menjual dagangannya. Durian yang ia tawarkan berkualitas dan dapat dicoba oleh para pembeli. Ia mengaku telah berbisnis durian selama 5 tahun. Usaha durian ini merupakan turunan dari ayahnya yang telah berjualan di Kalibata selama hampir 30 tahun.

Para penikmat durian lain terlihat beberapa kali mampir di stan yang ia tempati. Sekali datang, dua hingga tiga durian dapat ia jual. Pembeli rata-rata membeli secara utuh buah durian. Sekitar dua pembeli memilih daging durian saja tanpa kulitnya.

“Kalau di sini saya nyediain styrofoam, Mas. Jadi kalau males belah, bisa langsung dimakan aja,” ucapnya kepada Kompas Travel.

Yopie yang telah menghabiskan durian bersama sang istri, kembali memesan satu buah durian yang ingin ia bawa pulang untuk disantap bersama anaknya. Ia memilih untuk hanya membungkus daging durian menggunakan styrofoam. Penjual yang tinggal di Depok ini langsung sigap memilih durian yang terbaik untuk pelanggan barunya ini. Harga yang dibayarkan oleh Yoppie untuk dua durian adalah Rp 90.000. Mereka kemudian berlalu pergi. Sebelumnya, mereka mencuci tangan dengan air durian yang dipercaya dapat menghilangkan bau durian.

Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo Pembeli dapat membawa pulang durian dengan dibungkus menggunakan styrofoam di Stan Durian Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (10/03/2015).

Bahruddin menuturkan harga durian yang ia tawarkan berkisar dari Rp 25.000 sampai Rp 100.000. Ia mulai membuka stan duriannya sejak pukul 13.00 WIB hingga sebelum Subuh datang. Ia mengatakan pembeli ramai datang ketika akhir pekan khususnya malam Minggu dan hari libur. Durian yang dijual didatangkan dari Medan, Palembang, Padang, Bengkulu, Semarang, Malang, Banten, dan Bogor.

Jika tak sengaja melewati daerah Taman Makam Pahlawan Kalibata sempatkan untuk mampir di kawasan kuliner durian yang ada di pinggir jalan ini. Kuliner durian yang dijual hampir ada sepanjang tahun. Namun harga akan berubah tergantung jumlah stok durian yang ada. Itu juga bergantung pada musim ketika durian dipanen. Jadi apakah ingin mencoba kuliner durian di Kalibata? Yuk, silakan dicoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com