Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inikah Desa Wisata Alam Terbaik di Flores?

Kompas.com - 02/06/2017, 04:03 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

ENDE, KOMPAS.com - Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) memang terkenal karena budaya dan alamnya yang sangat indah. Di Desa Waturaka, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende misalnya, para wisatawan akan dimanjakan dengan keindahan pegunungan yang merupakan salah satu kawasan penghasil tanaman holtikultura terbaik di wilayah NTT.

Untuk mengunjungi Desa Waturaka, akses jalannya cukup bagus. Dari Kota Ende, hanya membutuhkan waktu kurang lebih dua jam untuk sampai ke desa yang telah dinobatkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, sebagai salah satu desa wisata alam terbaik.

Perjalanan selama dua jam menuju lokasi desa itu tidak akan terasa membosankan karena sepanjang perjalanan, para pelancong akan dimanjakan dengan asrinya perbukitan serta suhu udara yang dingin dan berkabut.

Salah seorang wisatawan asal Bekasi, Sigit mengaku bahwa kondisi iklim di desa itu seperti di Lembang, Jawa Barat. Sigit yang berwisata bersama sejumlah rekannya berencana akan menginap di Homestay Desa Waturaka dan melakukan perjalanan ke Danau Kalimutu.

Selain melihat keindahan Danau Kelimutu, Sigit juga berencana mengunjungi air panas serta Air Terjun Desa Waturaka.

"Memang tidak salah jika Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi menobatkan desa ini menjadi salah satu desa alam terbaik," kata Sigit kepada KompasTravel, Kamis (1/6/2017).

Sementara itu, Kepala Desa Waturaka Aloysius Djira Loy membenarkan jika desa yang dipimpinnya itu beberapa waktu lalu mendapat penghargan sebagai desa wisata terbaik kategori alam, Aloysius juga mengaku kalau Desa Waturaka sendiri berturut-turut terpilih sebagai juara pertama Desa Wisata se-Kabupaten Ende pada tahun 2014 dan 2015.

Aloysius pun merasa bangga karena penghargaan bagi desanya itu diberikan langsung oleh Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo bersama sepuluh desa lainnya yang berhasil mengelola potensi pariwisata untuk memajukan ekonomi masyarakat desa.

"Ini kebanggaan dan menjadi motivasi bagi kami untuk terus mengembangkan potensi pariwisata yang ada di wilayah kami," paparnya.

Meski demikian, kata Aloysius, secara khusus di tahun ini pihaknya tidak hanya mengalokasikan dana desa untuk pengembangan destinasi wisata yang dimiliki tapi juga untuk kegiatan lainnya.

"Dana desa saat ini juga kami fokuskan untuk pembangunan sarana Pendidikan Usia Dini (PAUD) dan sarana infrastruktur jalan maupun infrastruktur pertanian. Seperti perbaikan irigasi dan perbaikan sarana air bersih untuk warga desa. Sebetulnya itu juga sebagai penunjang destinasi wisata yang kita miliki," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com