Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Kemaro Nan Melegenda

Kompas.com - 11/02/2009, 08:58 WIB

KAWASAN Pulau Kemaro (Kemarau) di hilir Sungai Musi di Palembang menjelang tengah malam, Sabtu (7/2), mendadak dipenuhi puluhan ribu orang -- umumnya warga keturunan Tionghoa -- dari berbagai daerah dan negara.

Puluhan ribu warga berbagai bangsa dan dari sejumlah daerah itu berduyun-duyun mendatangi pulau seluas sekitar lima hektar yang menyimpan legenda cinta pangeran asal Tiongkok dengan putri Raja Palembang itu untuk merayakan Cap Go Meh --bagian ritual tradisi Tahun Baru Imlek-- setiap tahun sekali.

Kedatangan warga bergelombang dan mencapai puncaknya pada Sabtu menjelang tengah malam. Semuanya bertujuan untuk berada di pulau itu, saat puncak perayaan Cap Go Meh 2560, dengan sejumlah ritual menyertainya, seperti menyembelih kambing warna hitam di depan gundukan tanah yang dipercayai sebagai makam Siti Fatimah -- putri Raja Palembang yang dalam legenda terjun ke sungai itu, untuk menyusul pangeran asal Tiongkok yang lebih dulu terjun ke Sungai Musi itu.

Kemeriahan Cap Go Meh di Pulau Kemaro makin terasa dengan berbagai pertunjukkan khas, seperti barongsai, wayang orang China dan seni tradisional etsnis Tionghoa, Liong.

Pengunjung yang datang antara lain dari beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura serta RRC dan beberapa negara lain, serta dari sejumlah provinsi di Indonesia, tempat warga etnis Tionghoa penganut kepercayaan leluhur Tri Dharma serta pelestari tradisi Cap Go Meh.

Bagi masyarakat keturunan Tionghoa, dalam tradisi mereka selalu merayakan Tahun Baru Imlek dengan perayaan Cap Go Meh (Sincia) atau perayaan mengakhiri hari ke-15 bulan pertama Imlek itu. Keberadaan pulau yang dinilai eksotis itu--dengan keberadaan dua makam di atasnya serta kelenten di sana--juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang cukup tinggi di Kota Palembang itu.

Pulau Kemaro dinilai sangat potensial menjaring wisatawan mancanegara dan nusantara. Potensi besar itu, setidaknya terlihat setiap kali perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh, dengan kedatangan wisatawan dari berbagai daerah dan negara yang terus berduyun-duyun mendatangi Pulau yang membelah aliran sungai dengan membentuk sebuah delta itu.

Pulau Kemaro sampai saat ini menjadi tempat ritual warga etnis Tionghoa dari berbagai daerah dan mancanegara, sehingga hampir dipastikan mereka akan mendatangi pulau itu secara rutin terutama saat Imlek dan Cap Go Meh setiap tahunnya.

Apalagi di pulau itu terdapat kelenteng terkenal serta makam yang dipercayai sebagai makam Tan Bun An (pangeran asal Tiongkok) dan Siti Fatimah (puteri Raja Palembang), dengan legenda cinta sejati antara dua bangsa dan budaya besar pada zaman dahulu.

Panitia perayaan Cap Goh Meh atau 15 hari setelah Tahun Baru Imlek di Pulau Kemaro melakukan berbagai persiapan untuk melaksanakan ritual di pulau itu, mengingat akan didatangi ribuan keturunan China dari berbagai daerah dan sejumlah negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com