Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Wacanakan Bangun Bandara di Buleleng

Kompas.com - 03/06/2009, 14:30 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Karena dirasakan belum memenuhi kebutuhan dan sulitnya memperluas landasan di Bandara Internasional Ngurah Rai, pemerintah Bali terus mewacanakan membangun bandara lagi. Rencananya, bandara tersebut sebagai pendamping bandara yang sudah ada dan lokasinya berada di Kabupaten Buleleng atau sekitar 80 kilometer dari Denpasar.

Wacana pembangunan bandara baru di Buleleng ini mendapat respon positif dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bali dan terus bergulir mulai awal 2009 hingga hari ini. Bahkan perencanaan tersebut masuk dalam salah satu agenda pembangunan rancangan; Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Provinsi Bali untuk 20 tahun mendatang.

Anggota DPRD Bali yang juga Ketua Panitia Khusus Perda RTRW Wayan Kaler Sudira mengatakan Bandara Internasional Ngurah Rai sudah tidak memungkinkan melakukan perluasan arena keterbatasan lahan yang dikitari hutan bakau, laut, dan kawasan salah satu pura. "Kami menilai rencana pembangunan di Buleleng itu perlu. Karena ini demi kemajuan Bali dan mempercepat pembangunan yang adil di Bali utara," katanya.

Ia menambahkan agar pemerintah provinsi melalui Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi bersama Bapeda Bali melakukan pengkajian lengkap rencana tersebut. Menurutnya, dampak pembangunan tersebut bisa luas ke masyarakat meski biayanya pun tidak sedikit dan kerja keras mencari calon investor.

Kepala Dinas Perhubungan, Informasi, dan Komunikasi Provinsi Bali IB Parsa sempat mengatakan pemerintah provinsi atau Gubernur Bali tidak akan memberikan rekomendasi adanya pemugaran atau renovasi bandara jika pembangunan hanya menonjolkan area komersial.

"Lebih baik, Angkasa Pura I memperbaiki area publik yang masih semrawut," kata Parsa. Ia menambahkan Bandara Internasional Ngurah Rai didesain untuk melayani 11 juta penumpang internasional dan domestik. Namun hingga saat ini baru mampu melayani sekitar 9 juta penumpang. Bahkan, pelayanan dan keamanan bandara baik bording, pelayanan visa, hingga ruang tunggu masih jauh dari nyaman.

Karenanya, wacana pembangunan bandara tersebut dinilai perlu dan mendesak. Namun, Parsa menambahkan belum ada studi kelayakan atau penelitian lanjut mengenai pembangunan tersebut karena masih memiliki waktu 20 tahun mendatang.

Saat ini tercatat luasan bandara sekitar 300 hektar antara lain terdiri dari 73.766 meter persegi terminal penumpang, areal parkir sekitar 1.200 meter persegi. Namun, areal komersil belum tercatat secara pasti karena tersebar di beberapa area.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com