Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggali Mutiara Pariwisata Yogyakarta

Kompas.com - 24/08/2009, 08:00 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta merupakah salah satu destinasi wisata popoler di Indonesia. Obyek kunjungan menarik yang ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara antara lain kawasan Malioboro, Kaliurang, Candi Prambanan, dan kawasan seputar Keraton Yogyakarta.

Namun, keindahan pariwisata Yogya tidaklah sebatas tempat-tempat yang disebutkan di atas. Sejumlah tempat dan aktivitas menarik belum semuanya dipromosikan sehingga tidak dikenal wisatawan.       

"Masih banyak objek wisata di DIY belum dipromosikan  secara maksimal, meski objek wisata potensial di daerah ini cukup banyak," kata Kasi Sarana Prasarana dan Usaha Jasa Pariwisata Dinas Pariwisata DIY, Wahyudi.
di Yogyakarta, akhir pekan lalu.    

Ia mengatakan, selama ini yang dipromosikan  melalui media  massa hanya objek wisata yang sudah dikenal, padahal objek wisata ini mulai membosankan wisatawan. "Promosi objek wisata yang sudah dikenal justru berakibat wisatawan jenuh berkunjung ke DIY karena merasa tidak ada lagi  objek wisata lainnya," katanya.
     
Wisata alternatif

Karena itu, kata dia, perlu promosi objek wisata potensial  namun belum dikenal wisatawan. "Sudah saatnya digali objek wisata alternatif  yang bisa menarik minat wisatawan berkunjung ke DIY," ucap dia.
   
Desa wisata di DIY, menurutnya, bisa menjadi objek wisata alternatif yang menarik untuk dikunjungi wisatawan karena  menawarkan suasana asli kehidupan pedesaan.
    
Pengelolaan desa wisata di DIY saat ini sedang marak, biaya pengelolaannya murah, dan wisatawan bisa ikut berinteraksi langsung dengan warga desa, misalnya latihan menabuh gamelan, karawitan, bertani dan membuat produk kerajinan. "Di DIY sampai saat ini terdapat 78  desa wisata, sebagian di antaranya banyak dikunjungi wisatawan," kata Wahyudi.
    
Dalam kesemaptan yang sama Ketua Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (Fosipa) Indonesia, H. Sarbini, mengamini pendapat Wahyudi. Desa wisata di wilayah DIY perlu dikembangkan  sebagai objek wisata alternatif.
      
Desa wisata adalah desa yang umumnya dikelola warga setempat dan suasananya masih alami dan layak dijual  kepada wisatawan mancanegara  dan  nusantara. "Berbagai atraksi kesenian dan fasilitas penginapan di sejumlah kini disiapkan untuk  menyambut wisatawan yang akan bermalam di desa tersebut," katanya.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com