YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta merupakah salah satu destinasi wisata popoler di Indonesia. Obyek kunjungan menarik yang ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara antara lain kawasan Malioboro, Kaliurang, Candi Prambanan, dan kawasan seputar Keraton Yogyakarta.
Namun, keindahan pariwisata Yogya tidaklah sebatas tempat-tempat yang disebutkan di atas. Sejumlah tempat dan aktivitas menarik belum semuanya dipromosikan sehingga tidak dikenal wisatawan.
"Masih banyak objek wisata di DIY belum dipromosikan secara maksimal, meski objek wisata potensial di daerah ini cukup banyak," kata Kasi Sarana Prasarana dan Usaha Jasa Pariwisata Dinas Pariwisata DIY, Wahyudi.
di Yogyakarta, akhir pekan lalu.
Ia mengatakan, selama ini yang dipromosikan melalui media massa hanya objek wisata yang sudah dikenal, padahal objek wisata ini mulai membosankan wisatawan. "Promosi objek wisata yang sudah dikenal justru berakibat wisatawan jenuh berkunjung ke DIY karena merasa tidak ada lagi objek wisata lainnya," katanya.
Wisata alternatif
Karena itu, kata dia, perlu promosi objek wisata potensial namun belum dikenal wisatawan. "Sudah saatnya digali objek wisata alternatif yang bisa menarik minat wisatawan berkunjung ke DIY," ucap dia.
Desa wisata di DIY, menurutnya, bisa menjadi objek wisata alternatif yang menarik untuk dikunjungi wisatawan karena menawarkan suasana asli kehidupan pedesaan.
Pengelolaan desa wisata di DIY saat ini sedang marak, biaya pengelolaannya murah, dan wisatawan bisa ikut berinteraksi langsung dengan warga desa, misalnya latihan menabuh gamelan, karawitan, bertani dan membuat produk kerajinan. "Di DIY sampai saat ini terdapat 78 desa wisata, sebagian di antaranya banyak dikunjungi wisatawan," kata Wahyudi.
Dalam kesemaptan yang sama Ketua Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (Fosipa) Indonesia, H. Sarbini, mengamini pendapat Wahyudi. Desa wisata di wilayah DIY perlu dikembangkan sebagai objek wisata alternatif.
Desa wisata adalah desa yang umumnya dikelola warga setempat dan suasananya masih alami dan layak dijual kepada wisatawan mancanegara dan nusantara. "Berbagai atraksi kesenian dan fasilitas penginapan di sejumlah kini disiapkan untuk menyambut wisatawan yang akan bermalam di desa tersebut," katanya.