Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lucipara Disiapkan untuk Wisata Bahari

Kompas.com - 19/01/2010, 15:32 WIB

AMBON, KOMPAS.com — Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon merencanakan konservasi bagi Kepulauan Lucipara, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), untuk menjadi daerah pariwisata bahari di Maluku.

Seorang peneliti LIPI Ambon, Abdul Wahab Radjab, di Ambon, Minggu (17/1/2010), membenarkan tentang rencana program konservasi tersebut. "Kami sedang merencanakan program konservasi terhadap Kepulauan Lucipara agar bisa dijadikan daerah tujuan wisata bahari, terutama untuk kegiatan menyelam," katanya.

Ia menjelaskan, LIPI menjadwalkan memulai program konservasi itu pada Oktober 2010. Namun, jika cuaca sudah mulai membaik, program tersebut bisa dipercepat pada Maret mendatang.

"Kami akan melakukan penyelaman, makanya harus menunggu laut tenang yang biasanya berkisar Oktober 2010. Tapi kalau cuaca sudah membaik pada Maret mendatang, konservasi segera dilaksanakan," ujarnya.

Radjab mengatakan, mereka tidak hanya akan mengadakan konservasi bagi gugusan Kepulauan Lucipara yang terdiri dari 7 pulau tak berpenghuni, tetapi LIPI Ambon juga akan merehabilitasi pulau itu apabila terdapat kerusakan terhadap ekosistemnya.

"Selain mengadakan konservasi, kami juga akan melakukan program rehabilitasi apabila ada kerusakan pada ekosistemnya, karena Lucipara merupakan pulau yang tidak berpenghuni," ujarnya.

Menurutnya, Lucipara yang terletak di tengah-tengah Laut Banda atau 200 kilometer selatan Pulau Ambon itu memiliki potensi bahari alami yang dapat memancing para wisatawan untuk berkunjung. Sebab, selain dilingkari pasir putih untuk habitat penyu bertelur, juga terdapat panorama bawah laut yang indah dengan warna-warni koral (bunga karang) dan ikan-ikannya.

"Lucipara sangat eksotis karena potensi wisata baharinya masih asri," ucapnya.

Ia menambahkan, LIPI akan bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Maluku untuk program pengembangan dan pengelolaan kepulauan yang bisa ditempuh selama 6 jam dengan kapal berkecepatan 25-30 knot dari Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

"Kami akan bekerja sama dengan Disbudpar Maluku untuk program pengembangan dan pengelolaan Kepulauan Lucipara menjadi daerah tujuan primadona penyelaman," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Festival Gelar Budaya Hari Nelayan Palabuhanratu Ke-64 di Sukabumi, Ada Atraksi Akrobatik

Festival Gelar Budaya Hari Nelayan Palabuhanratu Ke-64 di Sukabumi, Ada Atraksi Akrobatik

Travel Update
11 Kewajiban Pendaki Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi Demi Keselamatan

11 Kewajiban Pendaki Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi Demi Keselamatan

Travel Update
6 Tips Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Balita

6 Tips Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Balita

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di Taman Satwa Cikembulan, Catat Jadwal Show

Aktivitas Seru di Taman Satwa Cikembulan, Catat Jadwal Show

Jalan Jalan
Gunung Kelimutu Waspada, Wisata ke Danau Kelimutu Dibatasi

Gunung Kelimutu Waspada, Wisata ke Danau Kelimutu Dibatasi

Travel Update
Cara Menuju ke Taman Satwa Cikembulan Garut Jawa Barat

Cara Menuju ke Taman Satwa Cikembulan Garut Jawa Barat

Jalan Jalan
5 Wisata Sejarah Dekat Candi Borobudur, Destinasi Penggemar Sejarah

5 Wisata Sejarah Dekat Candi Borobudur, Destinasi Penggemar Sejarah

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Terbaru di Taman Satwa Cikembulan

Harga Tiket Masuk Terbaru di Taman Satwa Cikembulan

Jalan Jalan
Taman Satwa Cikembulan, Kebun Binatang Favorit Keluarga di Garut

Taman Satwa Cikembulan, Kebun Binatang Favorit Keluarga di Garut

Jalan Jalan
4 Wisata Dekat Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Wisata Edukasi dan Sejarah

4 Wisata Dekat Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Wisata Edukasi dan Sejarah

Travel Update
Hujan Misterius Terjadi di Dalam Kabin Pesawat JetBlue A320

Hujan Misterius Terjadi di Dalam Kabin Pesawat JetBlue A320

Travel Update
Desa Lauterbrunnen di Swiss Akan Pungut Biaya Masuk Akibat Lonjakan Wisatawan

Desa Lauterbrunnen di Swiss Akan Pungut Biaya Masuk Akibat Lonjakan Wisatawan

Travel Update
Spot Sunrise Dekat Candi Borobudur, Sekalian Kunjungi

Spot Sunrise Dekat Candi Borobudur, Sekalian Kunjungi

Jalan Jalan
Jumlah Penumpang di Stasiun Malang Saat Libur Waisak Naik 37 Persen

Jumlah Penumpang di Stasiun Malang Saat Libur Waisak Naik 37 Persen

Travel Update
Tarif Masuk ke Venesia Belum Efektif Kurangi Lonjakan Jumlah Wisatawan

Tarif Masuk ke Venesia Belum Efektif Kurangi Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com