Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Masuk ke Venesia Belum Efektif Kurangi Lonjakan Jumlah Wisatawan

Kompas.com - 24/05/2024, 18:06 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Sumber Euro news

KOMPAS.com - Pada 25 April 2024, Venesia di Italia menerapkan biaya masuk bagi para wisatawan yang datang ke kota kanal ini. 

Pengenaan biaya masuk ini diuji coba selama 29 hari pada bulan Mei, Juni, dan Juli, termasuk akhir pekan, dan hari libur nasional. 

Langkah ini diambil untuk mengurangi jumlah pengunjung yang hanya tinggal sehari. Harapannya, turis yang menginap akan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi kota.

Baca juga: Warga Venesia Protes Pemungutan Biaya Masuk untuk Turis

Namun, keputusan ini menuai protes dari penduduk setempat dan kebingungan dari para turis. 

Salah satu kesalahpahaman utama adalah bahwa meskipun pengunjung yang telah memesan akomodasi semalam di Venesia dan dibebaskan dari pungutan, mereka masih harus mendaftarkan kehadiran mereka di platform pemesanan.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Selain itu, beberapa pengunjung merasa bahwa situs web untuk pembelian tiket sulit dinavigasi dan memakan waktu.

Dalam 11 hari pertama pemberlakuan pajak pengunjung, Venesia berhasil menjual 195.000 tiket dengan total 977.430 euro (sekitar Rp 16 juta).

Baca juga: Venesia Mulai Terapkan Biaya Turis Rp 85.000 April 2024

Jumlah tersebut melebihi ekspektasi, tetapi masih lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan sistem pemesanan online, kampanye informasi, dan pemeriksaan tiket.

Belum efektif kurangi lonjakan wisatawan

Meskipun demikian, proyek percontohan ini belum menghasilkan penurunan jumlah wisatawan. Seorang anggota dewan kota Venesia menyebut kebijakan ini sebagai sebuah kegagalan.

"Kebijakan tiket masuk di Venesia telah gagal total karena jumlahnya dihitung dan mereka mengatakan bahwa ini sama sekali tidak menurunkan arus wisatawan atau menghambat kedatangan," kata salah satu dewan kota All The City Together Giovanni Andrea Martini.

Ilustrasi padatnya wisatawan di Venesia, Italia.UNSPLASH/LEVI VAN LEEUWEN Ilustrasi padatnya wisatawan di Venesia, Italia.

Malah, sambung dia, jumlah kedatangan wisatawan lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kritikus juga menyoroti bahwa keharusan bagi pelajar dan komuter untuk mendapatkan kode QR (meskipun mereka tidak diwajibkan untuk membayar) tidak praktis. 

Baca juga: Venesia Tak Masuk Daftar Warisan Dunia Terancam Punah UNESCO, Kenapa?

Mantan Wali Kota Venesia, Massimo Cacciari, menyebutkan bahwa biaya tersebut tidak masuk akal dan meminta para turis untuk tidak membayar dengan alasan bahwa hal itu bertentangan dengan kebebasan bergerak.

Dengan berbagai pro dan kontra terkait biaya masuk Venesia, masih belum jelas apakah langkah ini akan efektif dalam mengendalikan jumlah pengunjung dan menangani masalah-masalah yang dihadapi oleh kota ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com