Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Rusia Dorong Jepang Menyerah

Kompas.com - 02/09/2010, 09:51 WIB

KOMPAS.com - Perang Dunia II diyakini berakhir setelah Amerika Serikat mengebom Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6-9 Agustus 1945. Di balik arus besar sejarah yang didominasi Amerika Serikat, peran Rusia (ketika itu Uni Soviet) menyerang Jepang di Manchuria hingga Pulau Sakhalin nyaris dilupakan dalam sejarah Perang Dunia II.

”Uni Soviet mengirim pasukan untuk menyerang bagian terkuat militer Jepang, yakni Pasukan Kwangtung yang berada di Manchuria,” kata Duta Besar Federasi Rusia Alexander Ivanov dalam seminar ”Makna Sejarah Penyelesaian Perang Dunia Kedua di Asia-Pasifik”, Selasa (31/8) di Jakarta.

Serangan Rusia pada tanggal 9 Agustus itu menindaklanjuti Konferensi Yalta di Semenanjung Krimea antara Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt dan pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin (Iosiv Vissarionovitch Dougashvilli).

Serangan Rusia membuat Kaisar Jepang Hirohito langsung meminta pertimbangan untuk menyerah dan mengakhiri perang. Akhirnya, perang pun berakhir tanggal 2 September 1945 dengan ditandatanganinya penyerahan tanpa syarat di atas kapal perang (battle ship) USS Missouri di Teluk Tokyo.

Direktur Pusat Kebudayaan Rusia Yuri N Zozulya menjelaskan, pasukan Rusia yang dikirim menggempur pasukan Jepang baru saja memenangi perang atas Nazi Jerman di mandala Eropa. ”Pasukan Kwangtung milik Jepang terdiri dari 25 divisi berkekuatan satu juta prajurit, 1.200 kendaraan lapis baja, dan 1.800 pesawat terbang. Kekuatan Soviet sebanyak 1,5 juta prajurit, 3.700 kendaraan lapis baja, dan 3.750 pesawat terbang,” kata Yuri.

Serangan Soviet ke Manchuria, Kepulauan Kuril, dan Sakhalin (Jepang menyebutnya Karafuto) berlangsung selama 25 hari. Pasukan Soviet menemukan laboratorium senjata biologi tempat militer Jepang mengembangkan kuman dan bakteri untuk perang di Manchuria.

Awal Perang Pasifik Fakta lain yang terlupakan mengenai Perang Pasifik adalah pertempuran Jepang-Soviet tahun 1939 di Khalkhin Goal. Ketika itu, Tentara Merah menghajar Jepang yang berambisi mengembangkan kekuasaan ke arah Siberia-Mongolia selepas mencaplok wilayah Manchuria (kini disebut China sebagai wilayah Dong Bei).

Setelah bertempur sejak 11 Mei 1939 dan berakhir dengan gencatan senjata 15 September 1939, tentara Jepang (Rikugun) yang berintikan pasukan Kwangtung yang terkenal akhirnya menyerah terhadap pasukan Soviet-Mongolia.

Jepang menderita korban 50.000 tentara dengan 8.400 prajurit tewas. Pasukan Soviet menderita 23.499 orang terluka dan 8.248 terbunuh. Komandan Soviet, Giorgi Zhukov, dipromosikan menjadi jenderal dan akhirnya menjadi salah satu pahlawan Soviet saat mengalahkan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

Kekalahan Jepang di Kalkhin Goal membuat Angkatan Laut Jepang (Kaigun) bermanuver dan meyakinkan pemerintah untuk mengembangkan ekspansi ke Asia Tenggara, yang akhirnya memicu Perang Pasifik dengan serangan ke Pearl Harbour tanggal 8 Desember 1941.

Fakta peran penting Soviet pada tahun 1939 di Kalkhin Goal dan serangan pada akhir perang di Manchuria, Kuril, dan Sakhalin pada tahun 1945 nyaris terlupakan begitu saja. (Iwan Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com