Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Jawa Barat Hilwan Saleh, Senin (15/11) di Bandung, mengatakan, potensi kehilangan pendapatan dapat dihitung berdasarkan jumlah pengeluaran wisatawan yang batal dibelanjakan di Bandung.
Setiap wisatawan mancanegara (wisman) rata-rata mengeluarkan Rp 2 juta per hari. Wisatawan nusantara (wisnu) menghabiskan sekitar Rp 1 juta per hari. Sementara hilangnya peluang kunjungan wisatawan karena penerbangan terganggu bisa dilihat dari frekuensi jad-
Informasi dari Bandara Husein Sastranegara Bandung menjelaskan, maskapai Wings Air, AirAsia, dan Malaysia Airlines membatalkan jadwal penerbangannya sejak Jumat (5/11). Frekuensi berbagai maskapai tersebut delapan kali penerbangan menuju Medan, Denpasar, Yogyakarta, Singapura, dan Kuala Lumpur. Baru AirAsia yang sudah memberlakukan jadwal penerbangannya secara normal sejak Minggu (14/11) dengan tujuan Kuala Lumpur, Singapura, Denpasar, dan Medan.
Rata-rata setiap pesawat terbang terdiri dari 110 tempat duduk dengan okupansi setiap keberangkatan lebih dari 90 persen. Berdasarkan itu, potensi kunjungan wisatawan yang hilang ditaksir sekitar 4.700 wisman dan 2.900 wisnu.
”Kalau tak ada penerbangan, otomatis pesanan kamar hotel dibatalkan. Itu belum wisatawan lewat jalur darat yang juga membatalkan kunjungan,” katanya. Selain tidak adanya jadwal penerbangan untuk sementara waktu, sebagian wisatawan batal berkunjung karena khawatir terhadap berbagai bencana, seperti banjir di Wasior, Papua Barat, dan tsunami di Mentawai,
Perkiraan para pelaku pariwisata mengenai letusan Merapi yang tak akan berdampak ke Bandung ternyata meleset. ”Soal maskapai yang membatalkan penerbangan untuk mencegah kecelakaan, saya anggap itu tepat,” ujarnya.
Menurut General Manager PT Angkasa Pura Bandara Husein Sastranegara, Mulya Abdi, jika tak ada halangan, jadwal penerbangan Malaysia Airlines menuju Kuala Lumpur diharapkan normal mulai 18 November. Adapun penerbangan Wings Air menuju Yogyakarta masih harus menunggu kepastian dari Bandara Adisutjipto.
Kepala Divisi Pelayanan Operasi PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Husein Sastranegara, Sutrisno, menuturkan, penumpang yang membatalkan keberangkatan umumnya mengerti karena itu faktor alam.