Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Kompas.com - 05/05/2024, 15:32 WIB
Silvita Agmasari

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Wisatawan domestik kembali memadati kawasan pemukiman masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten setelah ritual perayaan Kawalu selama tiga bulan berakhir, Selasa (30/4/2024).

Kawalu adalah upacara adat masyarakat Baduy yang menggelar ritual syukur atas keberhasilan pertanian yang diwujudkan dengan berpuasa. Upacara adat ini merupakan salah satu cara masyarakat Baduy menjaga pikukuh karuhun (kearifan lokal Baduy yang mengatur tentang kehidupan bermasyarakat). 

"Sekarang wisatawan diperbolehkan mengunjungi Kampung Baduy Dalam yang tersebar di Cibeo, Cikawartana dan Cikeusik," kata Djaro Saija, seorang Tetua Adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Minggu.

Wisatawan yang mengunjungi permukiman Baduy diimbau mematuhi peraturan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan penebangan pohon serta tidak berenang di aliran sungai.

Baca juga:

Selain itu juga wisatawan juga diimbau memperhatikan kondisi staminan dan kesehatan, karena melintasi jalan setapak yang banyak terdapat perbukitan, pegunungan, dan tebing curam untuk sampai ke pemukiman Baduy Dalam. 

Pemukiman Baduy Dalam memiliki panorama alam yang masih asri dan alami.

"Kami meyakini dengan banyak kunjungan wisatawan ke sini tentu dapat menggulirkan ekonomi masyarakat setempat," kata Jaro Saija.

Hermawan (35) wisatawan asal Jakarta mengatakan dirinya bersama rombongan akan mengunjungi Kampung Baduy Dalam dengan berjalan kaki dari Terminal Ciboleger, pukul 09.00 WIB.

Perjalanan bisa ditempuh dengan waktu lima jam atau pukul 14.00 WIB tiba di Kampung Cibeo.

Perjalanan sejumlah pensiunan karyawan Kompas pada 16 Agustus 2022 menuju Kampung Cikeusik, tempat warga Baduy Dalam bermukim sejak beberapa abad silam.Dokumen pribadi Perjalanan sejumlah pensiunan karyawan Kompas pada 16 Agustus 2022 menuju Kampung Cikeusik, tempat warga Baduy Dalam bermukim sejak beberapa abad silam.

Ia bersama rombongan kantor sudah tiga kali mendatangi Pemukiman Baduy Dalam yakni Kampung Cibeo. Hermawan mengatakan perjalanannya cukup melelahkan, tetapi terbalaskan ketika melihat panorama alamnya indah.

Ia rampak berjalan dibantu tonggak untuk melintasi jalan setapak yang curam.

"Kami sangat senang melintasi jalan setapak hingga menembus hutan dan tebing yang cukup membahayakan," kata Hermawan.

Begitu juga wisatawan lainnya, Sumardi , seorang pelajar SMK di Banten mengaku dirinya bersama rombongan sudah kembali ke Terminal Ciboleger dengan menempuh perjalanan lima jam dari Kampung Cibeo.

Ia dan rombongan pergi ke Kampung Baduy Dalam, Sabtu (4/5/2024) sore setelah menempuh perjalanan lima jam dengan melintasi perbukitan.

Baca juga:

"Kami berjalan kaki juga didampingi warga Baduy dengan dibantu dengan memegang alat tonggak agar tidak jatuh," katanya.

Sementara itu, Sarkim (40) seorang petugas wisata Baduy mengaku sejak Sabtu-Minggu jumlah wisatawan yang mengunjungi pemukiman Baduy kembali ramai setelah tiga bulan kawasan Baduy Dalam ditutup karena adanya ritual Kawalu.

Saat ini, diperkirakan sekitar 750 wisatawan dari berbagai daerah di sejumlah daerah di Banten, Jakarta, dan Bogor Jawa Barat.

Kebanyakan wisatawan itu menginap di permukiman Kampung Baduy Dalam, seperti Kampung Cibeo, Cikawartana dan Cikeusik.

"Kami memberlakukan tarif masuk ke pemukiman Badui Rp 5.000/orang sesuai Peraturan Desa setempat,"kata Sarkim. 

Baca juga: Jadwal dan Harga Tiket Kereta Api Lokal Rangkasbitung-Merak PP 2023

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com