Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik-Turun Angkutan Umum di Bangkok

Kompas.com - 20/12/2010, 16:41 WIB

KOMPAS.com - Salah satu hal yang paling saya sukai di Bangkok, Thailand adalah sistem transportasi publiknya yang amat bagus. Thailand sebagai negara berkembang rupanya telah mempersiapkan dirinya menjadi negara maju. Sistem transportasi publik Bangkok relatif telah terintegrasi dengan baik satu sama lain, hingga memberikan kemudahan bagi warganya untuk mencapai satu titik ke titik lain.

Dari awal kami tiba di Bangkok, di bandara internasional Thailand, Suvarnabhumi, kami sebagai para turis disediakan bus khusus bandara menuju titik-titik utama kota. Contohnya, untuk mencapai Sukhumvit (tempat hostel kami berada), kami perlu naik bus AE3. Sedangkan untuk menuju Khaosan Road, namanya AE1. Dan seterusnya. Ini benar-benar memudahkan para turis.

Peta jalur transportasi publik dapat diambil gratis di Bandara Suvarnabhumi. Di peta ini dijelaskan bahwa ada beberapa macam moda transportasi yang dapat digunakan selama di Bangkok, dua yang paling utama adalah BTS (Skytrain) dan MRT (Subway).

BTS dan MRT sebenarnya mirip-mirip saja. Bedanya cuma kalau BTS beroperasi di atas jalan raya, namun kalau MRT beroperasi di jalur bawah tanah. Tarifnya pun mirip-mirip. Antara 10 Baht hingga 45 Baht dari titik terdekat hingga ke titik terjauh.

Sistem pembayaran BTS dan MRT menggunakan sistem kartu, serupa dengan sistem pembayaran MRT di Singapura dan Malaysia. Ada yang tipe prabayar dan ada pula yang beli di tempat. Contohnya, apabila kita ingin menuju Victory Monument dari Stasiun Asok, maka kita memerlukan 4 koin 10 Baht (40 Baht) untuk di-"tabung" di mesin koin yang nantinya mengeluarkan kartu.

Apabila kita tidak memiliki recehan, kita dapat menukarkannya di loket yang sudah disediakan. Saya dan teman-teman jalan tiba-tiba terpikir, berapa banyak koin yang harus mereka sediakan per hari ya? Tapi pertanyaan itu terjawab beberapa detik sesudahnya, yah kan koin-koin di mesin kartu bakal balik lagi ke mereka.

Waktu kami pergi ke Ayutthaya, kami mencoba kereta 3rd class mereka. Kami mencoba kereta ini karena direkomendasikan oleh Simon, teman baru kami yang berasal dari Jerman. Simon ini ternyata setelah lulus dari kuliah, selama 2 bulan ia berkeliling Asia Tenggara seorang diri, sebelum akhirnya bekerja kantoran.

Simon sehari sebelumnya juga ke Ayutthaya. Dari awal kami diwanti-wanti, Ayutthaya tempatnya panas banget! Kulit saya sampai terbakar parah. Wah iya lah bule, kalo kita kan udah biasa sama panas. Simon bilang, keretanya unik, semua terbuat dari kayu. Hmm menarik.

Berangkat dari Stasiun Hua Lam Phong, kereta 3rd class ini hanya menghabiskan uang 15 Baht per orang. 15 Baht itu berarti sekitar Rp 4.500 dengan waktu perjalanan 2 jam antara Bangkok-Ayutthaya.

Benar kata Simon, keretanya kayu semua, dari bangku, badan kereta, sampai lantai-lantainya pun kayu. Dan di sini kami bebas memilih kursi di mana pun, walaupun sebenarnya lokasi kursi sudah tertera di tiket.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Travel Update
    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Travel Update
    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Travel Tips
    Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

    Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

    Travel Update
    Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

    Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

    Hotel Story
    3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

    3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

    Travel Tips
    Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

    Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

    Jalan Jalan
    Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

    Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

    Travel Update
    5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

    5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

    Jalan Jalan
    Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

    Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

    Travel Update
    5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

    5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

    Travel Tips
    Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

    Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

    Jalan Jalan
    Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

    Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

    Travel Update
    Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

    Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

    Jalan Jalan
    Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

    Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com