Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Darurat Tunggu Selesainya Huntara

Kompas.com - 25/02/2011, 20:16 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com- Sebelum keseluruhan hunian sementara (huntara) selesai dibangun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, masih akan terus berada dalam masa tanggap darurat bencana lahar dingin. Dalam periode tersebut, Pemerintah Kabupaten Magelang bertanggungjawab memenuhi kebutuhan logistik warga yang masih tinggal di pengungsian.

"Kami akan terus melayani pengungsi hingga mereka memiliki tempat tinggal," kata Kepala Sub Bidang Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Magelang Heri Prawoto, Jumat (25/2/2011).

Kebijakan ini sengaja diambil mengingat tidak semua pengungsi bisa pulang ke rumah, karena sebagian tempat tinggal mereka hanyut dan rusak berat akibat diterjang lahar dingin.

Berdasarkan hasil pendataan terakhir, 444 rumah penduduk rusak karena lahar dingin, 106 diantaranya hanyut dan 149 rusak berat.

Setelah melakukan survei minat penduduk untuk tinggal di huntara, Pemkab Magelang saat ini mengajukan usulan pembangunan 306 unit huntara. Kendati demikian, hingga kemarin, belum didapat kepastian kapan seluruh huntara itu selesai dibangun.

Saat ini, jumlah pengungsi korban lahar dingin terdata 4.147 orang, yang menempati 12 lokasi pengungsian. Setiap hari, Pemkab Magelang memberikan jatah uang lauk pauk Rp 4.500 per orang, dan 0,4 kilogram beras per orang. Di luar kebutuhan lauk pauk, Pemkab Magelang berupaya menggalang bantuan dari lembaga-lembaga swadaya masyarakat.

"Kami tidak mungkin mengandalkan sumbangan dari pihak ketiga, karena saat ini sumbangan dari donatur-donatur semakin berkurang dibandingkan awal terjadi lahar dingin," ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen Huntara Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah Budi Sutrisno mengatakan, saat ini dari usulan 306 huntara dari Pemkab Magelang, pihaknya baru bisa membangun 100 unit.

"Pembangunan 206 huntara sisanya masih belum kami pastikan kapan, karena kami masih menunggu persetujuan dan pencairan dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ujarnya.

Sebanyak 100 unit huntara tersebut dibangun dengan sisa dana huntara tahun 2010, sebesar Rp 1,7 miliar. Untuk pembangunan 206 unit huntara lagi, pihaknya saat ini juga sudah mengajukan kebutuhan dana Rp 3,2 miliar.

Sebanyak 100 unit huntara saat ini tengah dibangun di Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, dan diperkirakan bisa segera ditempati pada Maret 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com