SABRINA asal Perancis yang belajar di Pusat Bahasa dan Kebudayaan Universitas Jember dengan tekun memperhatikan cara membuat tas dan dompet berbahan baku plastik bekas. Nana, panggilan akrab Sabrina, belajar membuat kerajinan tangan tas dan dompet di rumah Ny Tutuk Kurnia warga Lingkungan Sumberdandang kelurahan Kebonsari Kecamatan Sumbersari, Jember, Sabtu (26/3/2011).
Siswa yang belajar kerajinan itu bukan hanya Sabrina, tapi juga delapan siswa asal luar negeri lainnya. Mereka sangat antusias dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh para instruktur, Ny Tutuk dan Ny Parulian.
Keinginan untuk berkreasi membuat tikar, tas, dan dompet dari bahan bekas sangat tinggi. Mereka adalah peserta program Darma Siswa Universitas Jember dan belajar di Pusat Bahasa dan Kebudayaan Universitas Jember selama setahun.
Sembilan orang itu berasal dari Perancis, Thailand, Laos, Polandia, Estonia, dan Madagaskar. Selain itu, masih ada peserta program Karya Siswa jumlahnya 17 orang, berasal Madagaskar, Kamboja, Timor Leste, dan Laos.
"Setelah setahun belajar di pusat bahasa Unej, peserta program karya siswa bisa melanjutkan ke fakultas yang dituju di Unej," kata Putu Sukma Antara, dosen pembimbing dari Pusat Bahasa dan Kebudayaan Unej.
Sebelumnya, mereka sudah mendapat pelatihan membatik dari seorang pengusaha batik di Jember. Kegiatan yang dilakukan ini merupakan bagian dari pengenalan budaya masyarakat lokal kepada mereka.
Kegiatan PKK
Pelajar asing itu menyukai pelatihan keteramplian dan berjanji akan memanfaatkan keterampilannya setelah kembali ke negaranya. Ini juga merupakan bagian dari kreativitas, inovasi, dan oleh-oleh selama belajar di pusat bahasa Unej.
"Awalnya, kami menawarkan pelatihan kepada Unej agar mereka tertarik menbuat tas dan dompet dari bahan plastik bekas. Motifnya sangat menarik, seperti batik, bila dilihat dari jauh," kata Parulian dari Komunitas Perempuan Jember.
Keterampilan yang diberikan kepada siswa asing ini bagian dari kegiatan keseharian ibu PKK yang berkelompok sebanyak 15-20 orang. Mereka murni ibu rumah tangga yang tidak memiliki kegiatan apa-apa, selain memasak di dapur.