Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sawahlunto Menuju "Heritage City"

Kompas.com - 11/06/2011, 15:32 WIB

SAWAHLUNTO, KOMPAS.com — Sawahlunto, dulu dikenal sebagai kota arang. Pada masa kolonial Belanda, kota ini menjadi lokasi pertambangan batubara. Para pekerja adalah orang-orang pribumi asal Sumatera dan Jawa. Mereka bekerja, makan, hingga tidur dengan rantai di kaki. Karena itu, mereka disebut dengan "Orang Rantai".

"Itulah sejarah Kota Sawahlunto. Karena itu, kami ingin kembangkan wisata sejarah dengan adanya cerita-cerita masa kolonial Belanda," kata Wali Kota Sawahlunto, Amran Nur, kepada Kompas.com, Jumat (10/6/2011).

Kota Sawahlunto pun dipromosikan sebagai Heritage City, kota peninggalan kolonial Belanda yang dahulu terkenal sebagai pusat pertambangan. Kota ini dibangun Belanda sebagai kota tambang sekitar 120 tahun lalu. Amran menceritakan pertambangan batubara masih berlanjut hingga masa-masa setelah kemerdekaan Indonesia.

Kota Sawahlunto sempat dianggap sebagai kota mati di tahun 2000. Menurut Amran, hal ini terjadi karena batubara di Sawahlunto dianggap sudah mau habis. Apalagi, lanjutnya, ekonomi Sawahlunto tergantung pada pertambangan batubara.

"Masih ada, tapi batubaranya itu deposit dalam. Jadi untuk tambang batubara perlu alat dan teknologi yang lebih maju, sehingga pembiayaan pun tinggi. Sejak tahun 2000, penduduk Sawahlunto makin berkurang karena takut pada berhentinya kegiatan ekonomi. Mereka sudah tidak ada harapan hidup di sini, jadinya banyak yang merantau atau balik ke kampung," jelasnya.

Memang, sejak dahulu Sawahlunto banyak pendatang karena tergiur dengan lapangan kerja di kawasan pertambangan. "Saat itu dalam satu tahun jumlah penduduk berkurang sampai 20 persen," jelasnya.

Karena itu, pihak pemerintah daerah pun membanting setir mengubah citra kota arang menjadi kota turis.

"Kita hidupkan pariwisata Sawahlunto. Sejak 2003 kita kembangkan Sawahlunto jadi kota wisata. Karena kita lihat ada tren di dunia, orang suka lihat bangunan tua. Mulai ada kenaikan, dulu tahun 2001 wisatawan yang datang 15 ribu orang. Tahun 2010 sudah 600 ribu lebih, " papar Amran.

Tak hanya wisatawan, jumlah penduduk Sawahlunto pun meningkat walau hanya sedikit. Pada tahun 2001, jumlah penduduk tinggal 50 ribu orang. Kini, jumlahnya 57 ribu orang.

"Dulu jumlah penduduk pernah sampai 60 ribu orang," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com