Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Bahasa, Ya Beda Nulisnya...

Kompas.com - 04/08/2011, 09:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai situs resmi pariwisata Indonesia yang dikelola Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, www.indonesia.travel hadir dalam dwi bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Menurut Kasubdit Promosi Elektronik Kemenbudpar, Ratna Suranti sejak awal pihaknya memang sudah menyasar wisatawan asing.

"Sebetulnya dari awal kami sudah menyasar wisatawan asing, karena informasi online justru berkembang dari negara-negara wisatawan asing tersebut. Idealnya malah berbahasa negara-negara pasar," katanya kepada Kompas.com, Selasa (2/8/2011). Oleh karena itu, ke depan pihaknya akan menambah bahasa-bahasa asing lainnya di www.indonesia.travel.

“Antara Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia itu beda, market-nya juga beda. Keinginan tiap orang dari dua bahasa ini berbeda. Misalnya menulis tentang Malang, pada umumnya orang Indonesia tahu Malang. Tapi kalau kita bicara ke orang Rusia misalnya. Kan belum tentu dia tahu, jadi harus dijelaskan terlebih dahulu Malang itu kota seperti apa,” jelas Web Chief Editor (English) www.indonesia.travel, Wuryastuti Sunario.

Sehingga, lanjutnya, cara penulisan dwi bahasa yang diterapkan dalam situs tersebut pun berbeda. Jadi, walaupun sudut penulisan sama, namun ditulis dengan cara yang berbeda. “Jadi tidak pasti sama sebagai penerjemahan. Untuk Bahasa Inggris kita tulis seperti kita sedang bicara dengan orang asing. Kalau dengan Bahasa Indonesia kita seperti sedang bicara pada orang Indonesia,” kata Wuryastuti yang akrab dipanggil Tuti.

Menurut Tuti, salah satu keterbatasan Kemenbudpar adalah tidak bisa berjualan. Hal ini disebabkan adanya aturan bahwa sebagai lembaga pemerintah tidak boleh berjualan. Sementara itu, lanjut Tuti, pariwisata erat kaitannya dengan harga. “Ini yang susah. Bagaimana kita berkompetisi dengan negara lain, situs-situs pariwisata negara lain, kalau tidak kita cantumkan harga,” ungkapnya.

Sebagai contoh untuk situs resmi pariwisata Singapura dan Malaysia, kedua negara tersebut mencantumkan harga paket-paket wisata dari pihak swasta maupun maskapai penerbangan. “Ini di website Indonesia tidak bisa, karena ada aturan tersebut,” tutur Tuti. Sebagai solusi masalah tersebut, pihaknya mengakalinya dengan hyperlink ke situs-situs industri pariwisata.

“Kita akali dengan link hotel-hotel, travel agent, atau airlines. Misalnya tulis tentang Sorong, hotelnya ini dan ini. Jadi pengungjung bisa ke website lain dan bisa terjadi transaksi di daerah. Tidak selalu Jakarta melulu atau industri yang besar-besar saja. Daerah pun berkembang dan bisa bisnis langsung, yaitu dengan transaksi melalui website. Ini balik lagi ke industri itu, bisa online booking apa gak,” jelas Tuti.

Ia mengakui adanya respon yang baik dari operator-operator kecil terutama yang di daerah di luar Pulau Jawa. Hal ini membuka kesempatan untuk UKM dari bidang pariwisata yang kurang kuat untuk bisa berjualan. Sementara operator besar masih kurang dalam memberi respon untuk bekerjasama dengan www.indonesia.travel.

“Kami inginnya operator mencantumkan harga. Namun mereka sepertinya tidak mau memberikan harga, karena takut saingan. Jadi sejauh ini kita hanya sampai mencantumkan link saja. Kita mengharapkan ASITA dan industri lainnya ikut memeriahkan hal ini. Misalnya dalam rangka Visit Lombok, biro perjalanan bisa memberi harga paket khusus. Cuma ini masih susah di Indonesia, mereka masih belum siap untuk persaingan,” kata Tuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com