Sasando untuk Museum Spanyol

LONDON, KOMPAS.com - Indonesia menyumbangkan sasando, alat musik petik dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, sebagai salah satu koleksi Museum Musik Etnik Barranda, Caravaca-Spanyol.

Sekretaris III-Pensosbud  KBRI Madrid, Krisnawati Desi Purnawestri, Senin (8/8/2011), mengatakan Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol, Adiyatwidi Adiwoso Asmady menyerahkan sasando kepada Direktur dan pemilik Museum, Carlos Blanco Fadol yang disaksikan Wali Kota Caravaca de la Cruz, Domingo Aranda Mu’oz.

Dubes Adiyatwidi menyebutkan, sasando yang disumbangkan kepada Museum Musik Etnik ini mempunyai sejarah tersendiri. Menurut Adiyatwidi, pada pameran pariwisata terbesar di Spanyol, FITUR, yang diselenggarakan Januari 2011, sasando dimainkan oleh Nicodemus Tenis di hadapan Ratu Sofia yang tengah berkunjung ke stan Indonesia.

Ratu Sofia, lanjut Adiyatwidi, sangat kagum dan sempat bertanya-tanya tentang alat musik yang unik dan sederhana, terbuat dari bambu dan daun lontar, namun menghasilkan suara yang sangat indah.

Museum Musik Etnik Barranda yang terletak di Barranda, Kota Caravaca, Provinsi Murcia, Spanyol saat ini memiliki koleksi terbesar alat musik dari berbagai belahan dunia. Di gedung dua lantai ini beberapa alat musik Indonesia yang telah menjadi koleksi museum ini adalah satu set gamelan jawa, angklung, dan Royal Kentongan atau Kentongan Ageng yang merupakan kentongan tertua dari Jawa Barat.

Gamelan Jawa dan Kentongan Ageng merupakan koleksi-koleksi utama museum ini yang menempati lokasi utama dalam Museum Musik Etnik Barranda. Keberadaan sasando sebagai koleksi museum ini diharapkan semakin memperkenalkan kekayaan Indonesia kepada masyarakat Spanyol dan Murcia khususnya.

Selain menyumbangkan sasando, Dubes Adiyatwidi meresmikan pembukaan pameran Gamelan Jegog Bali yang dilaksanakan di Gereja Compa’ia de Jesus, Caravaca de la Cruz. Dalam acara pembukaan tersebut, Gamelan Jegog yang terbuat dari bambu dimainkan pemuda dan pemudi Caravaca dengan sangat baik, dipimpin oleh Carlos Blanco Fadol.

Suara gamelan yang menggema keluar dari gereja tua abad ke-16 tersebut telah mengundang masyarakat sekitar dan para turis untuk melihat acara inaugurasi pameran yang akan berlangsung hingga tanggal 30 September 2011 tersebut. Menurut rencana gamelan jegog ini akan dipamerkan di berbagai kota di Murcia secara bergilir.