Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Berkemah, Baca Tips Ini...

Kompas.com - 17/09/2011, 13:38 WIB

KOMPAS.com - Jika Anda mendengar kata berkemah, jangan langsung diidentikkan dengan kegiatan yang berhubungan dengan Pramuka. Saat ini berkemah menjadi salah satu alternatif berwisata. Berkemah bisa dilakukan di mana saja, di pantai atau gunung, bahkan di pekarangan rumah Anda.

Aktivitas berkemah bisa dilakukan dengan siapa saja. Juga, tidak menghabiskan terlalu banyak biaya. Meskipun terkesan mudah, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan melakukan kegiatan ini.

Tentukan lokasi berkemah, ini sangat penting karena akan mempengaruhi persiapan yang harus dilakukan. Jika lokasi perkemahan jauh dari rumah, tentu peralatan yang dibawa harus memadai. Lokasi berkemah juga harus mempertimbangkan akses menuju ke sana, apakah dekat dengan sumber air atau pemukiman warga, atau bagaimana kondisi lingkungan di sana.

Hati-hati dalam memilih lokasi kemah. Tempat pendirian tenda harus tanah yang stabil dan datar. Selain itu hindari memilih tempat yang banyak terdapat binatang melata atau serangga.

Setelah menentukan tempat berkemah, Anda harus memilih tenda yang sesuai dengan kebutuhan. Ini adalah bagian terpenting karena tenda yang akan melindungi kita dari hujan, angin, maupun panas. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, misalnya tinggi tenda karena berpengaruh pada daya tangkap angin. Semakin rendah tenda akan semakin tahan terhadap terpaan angin.

Bahan tenda juga diperhatikan, lebih baik pilih yang terbuat dari nylon karena akan memberi isolasi yang baik dari suhu lembab. Ukuran juga penting, lebih baik pilih yang ringan dan praktis dibawa ke mana-mana.

Mengenai peralatan yang dibawa saat berkemah, peralatan ini mencakup banyak hal. Misalnya pakaian, usahakan membawa pakaian sesuai dengan lokasi perkemahan. Untuk perkemahan di cuaca panas, pakaian tipis yang menyerap keringat sangat disarankan. Tetapi pakaian tebal wajib dibawa di lokasi yang berhawa dingin maupun panas, untuk dipakai melindungi badan di malam hari.

Selanjutnya adalah alas kaki, bawalah alas kaki yang bisa melindungi kaki dari goresan. Pilih alas kaki yang kuat untuk medan yang sulit. Sandal gunung bisa dipakai karena kuat dan tetap terkesan santai. Untuk membawa barang-barang perkemahan, gunakanlah tas yang sesuai dan bisa memuat seluruh barang Anda.

Peralatan memasak dan bahan makanan ketika kemah tidak boleh dipersiapkan secara teledor. Bawalah peralatan memasak yang praktis, misalnya kompor gas kecil yang bisa dilipat praktis. Cek isi gas, nasting atau peralatan memasak susun yang terbuat dari aluminium, alat makan plastik, dan korek api. Jangan lupa membawa bahan masak seperti beras, air bersih, minuman sachet, mi instan, makanan kaleng, teh, gula, garam, dan mentega.  Jenis makanan bisa dibawa tergantung kebutuhan.

Selain barang yang telah disebutkan tadi, ada beberapa barang tambahan yang menjadi kewajiban untuk dibawa. Yaitu alas tidur, senter, obat anti serangga, tali, dan peralatan memotong (gunting atau pisau), obat pribadi dan P3K. Bisa juga membawa peralatan survival kit, seperangkat alat untuk berjaga-jaga saat kondisi darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com