Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran Legendaris di Kawasan Prostitusi Amsterdam

Kompas.com - 08/11/2011, 16:01 WIB

KOMPAS.com – Amsterdam, ibu kota Belanda merupakan kota dengan beragam daya tarik, mulai dari yang bersifat kuno sampai modern. Salah satu obyek yang kadang lebih terkenal dari Museum Van Gogh ataupun Tour Kanal Rondvart di Amsterdam adalah Red Light District, sebuah kawasan prostitusi.

Red Light District sudah menjadi daya tarik wisatawan mancanegara sejak puluhan tahun silam. Di kawasan ini pula terdapat China Town Amsterdam dan di satu jalannya yaitu jalan Zeedijk,  berdiri Kuil Budha terbesar di Eropa bernama Fo Guang Shan He Hua. Kuil ini terlihat menonjol di antara bangunan sekitarnya. Tepat di depan kuil terdapat restoran China yang terbaik dan terlaris di Amsterdam yaitu Restoran Nam Kee China Town.

Restoran Nam Kee sudah berusia 30 tahun dan sejak puluhan tahun sudah dikenal baik di kalangan warga Amsterdam maupun dari kota-kota lain. Hal ini diketahui dari kesan-kesan tertulis pengunjungnya yang berasal dari Belanda dan negara lain sejak beberapa tahun yang lalu.

Semua tulisan menunjukkan apresiasi, pujian, dan rekomendasi kelezatan makanan yang berkualitas dan bercita rasa asli China. Di samping itu, pelayanan restoran ini cukup memuaskan karena penyajian makanan yang cepat dan harga makanan relatif terjangkau. Bahkan diakui beberapa pengunjung sebagai restoran China termurah di Amsterdam dan masih lebih murah jika dibandingkan dengan restoran China di kota lain.

Pada tahun 2011 restoran ini terpilih kembali untuk ketiga kalinya sebagai restoran China terbaik di Amsterdam (The Best Chinese Restaurant) dari Time Out Amsterdam Award. Sedangkan menurut surat kabar The New York Times, restoran ini merupakan “icon of the city” atau ikon Kota Amsterdam.

Pemilik restoran ini bernama Nam Chan, keturunan asli China yang sudah menjadi penduduk Belanda. Pada awal berdirinya di tahun 1981, restoran ini hanya menyediakan 16 kursi. Sampai saat ini restoran hanya menyajikan makanan bercita rasa asli China Cantonese. Sekarang Nam Chan sudah memiliki 3 restoran Nam Kee yang semuanya terletak di Amsterdam. Pertama berdiri di Zeedijk China Town, kedua di Nieuwmarkt, dan ketiga di Heinekenplein.

Restoran pertama yang berada di Zeedijk yaitu di kawasan Red Light District merupakan restoran yang paling terlaris dan terkenal sampai saat ini. Kepopuleran restoran ini didongkrak juga oleh pembuatan buku yang berjudul “The Oyster of Nam Kee” oleh Kees van Bijnum pada tahun 2000 yang dilanjutkan dengan pembuatan film drama layar lebar pada tahun 2002.

Makanan kerang saus kedelai (Oyster of Nam Kee) yang sangat terkenal di Restoran Nam Kee menginspirasi pembuatan buku dan film tersebut. Kepopulerannya terus dipublikasikan oleh berbagai media massa baik cetak dan elektronik. Serta, sudah menjadi buah bibir masyarakat Belanda dari masa ke masa.

Pemilik restoran pun sudah menerbitkan buku masak “The Oysters and Other Dishes” yang berisi resep-resep terbaik dan terpopuler dari restorannya. Restoran kedua dan ketiga lebih banyak diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung dari kalangan menengah ke atas atau keperluan korporasi karena berkapasitas lebih besar dan modern. Di samping itu, kedua restoran yang lebih besar juga melayani pesanan makanan katering.

Pengunjung Restoran Nam Kee di Zeedijk harus mengantre untuk bisa mendapatkan meja yang kosong saat jam-jam makan padat pengunjung, baik itu hari kerja maupun hari libur. Hal ini saya alami sendiri saat berkunjung pada musim dingin dan musim panas. Setiap tiba di depan restoran, baru di pintu masuk yang kebetulan berukuran kecil sudah mengantre lebih dari 5 orang. Walaupun cuaca dingin atau hujan dan tidak terlihat pengunjung yang mundur dari antrean. Pengunjung bisa terlebih dahulu memesan tempat duduk melalui telepon agar tidak perlu mengantre.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com