Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura, Pasar Utama Pariwisata Indonesia

Kompas.com - 28/12/2011, 21:41 WIB
Subur Tjahjono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Separuh dari calon wisatawan yang akan datang ke Indonesia berasal dari Asia Pasifik. Singapura berada di peringkat teratas (19 persen), disusul Malaysia (15 persen), Taiwan (9 persen,) dan Australia (9 persen).

Hasil ini diperoleh dari Global Tourism Intentions Survey tahun 2011 (Survei Minat Pariwisata Global yang dilakukan oleh Visa, dengan 11.620 orang responden dari 23 negara di dunia). Hasil survei juga menunjukkan adanya penawaran wisata yang menarik, keindahan alam, dan stabilitas politik menjadi faktor utama yang mendorong para wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia dalam kurun waktu dua tahun ke depan.

"Global Intentions Survey yang dilakukan oleh Visa pada tahun 2011 ini merupakan survei minat berwisata keenam yang sudah kami lakukan, dan untuk pertama kalinya dilakukan secara global. Survei ini sangat bermanfaat dalam memberi wawasan mengenai tren terbaru tentang pengalaman, daya tarik, perilaku, dan minat para wisatawan, bagi organisasi-organisasi pariwisata internasional dan nasional, para pembuat kebijakan, dan operator wisata serta merchant," kata Ellyana Fuad, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Rabu (28/12/2011).

Menurut survei ini, selama mereka tinggal di Indonesia, para wisatawan tersebut lebih memilih berwisata kuliner makanan lokal, menikmati suasana dan hiburan malam, berolahraga air dan juga menikmati perawatan kecantikan, kebugaran, serta relaksasi.

Survei juga mengungkapkan profil dari para calon wisatawan yang akan ke Indonesia dalam dua tahun ke depan. Rata-rata mereka berusia 34 tahun, menikah dan memiliki anak, dan berencana untuk datang ke Indonesia bersama pasangan mereka. Mereka juga lebih memilih untuk tinggal di hotel berbintang tiga atau empat daripada pilihan tempat tinggal lainnya.

Para wisatawan ini kebanyakan merencanakan perjalanan mereka sendiri tanpa bantuan agen perjalanan. Para wisatawan ini pun berencana untuk menghabiskan sekitar Rp 13.567.500 (1.500 dollar AS) untuk liburan mereka dan bersedia membayar lebih untuk mendapat kenyamanan selama berwisata dan pengalaman kuliner yang mengesankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com