Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Ada 928 Desa Wisata di Tahun 2012

Kompas.com - 05/01/2012, 17:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2012, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengembangkan hingga 928 desa wisata di 33 provinsi. Angka yang pesat mengingat program PNPM Mandiri berupa desa wisata dimulai hanya dengan 200 desa di tahun 2009.

"Desain awal kita ajukan dua tahun, tapi ada masalah, ternyata setelah dua tahun belum selesai, desa-desa ini masih perlu dibantu dalam hal penataan dan produk apa yang ingin mereka jual. Produk-produk ini harusnya usulan-usulan masyarakat itu sendiri. Setidaknya kita harapkan dua tahun sudah mandiri. Jadi kompleks dan ini tantangan kami juga," jelas Deputi Direktur Perencanaan dan Hukum Ditjen Pengembangan Destinasi Wisata Kemenparekraf Frans Teguh pada Lokakarya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Jakarta, Rabu (4/1/2012).

Frans menuturkan desa-desa yang dikembangkan menjadi desa wisata berasal dari usulan masing-masing pemerintah daerah. Terkadang, lanjutnya, suatu kabupaten memberikan usulan beberapa desa namun tidak dalam satu kawasan, misalnya ada tiga desa dengan jarak yang ternyata berjauhan.

"Ini agak sulit saat membuat travel pattern. Jejaring antara desa-desa wisata jadi susah untuk dijual," tuturnya.

Namun, bukan berarti pengembangan desa wisata tak membuahkan hasil. Desa-desa wisata di Yogyakarta, lanjut Frans, adalah kisah sukses menjual paket perjalanan dari desa-desa wisata yang telah berkembang dengan baik.

"Mereka bikin paket desa wisata untuk anak-anak sekolah. Kunjungan dari luar juga banyak, misalnya sekolah-sekolah dari Singapura," katanya.

Lalu apa syarat suatu desa agar dapat dikembangkan menjadi desa wisata? Frans menjelaskan tiga syarat sebuah desa untuk menjadi desa wisata. Pertama, desa yang memang memiliki potensi pariwisata. Kedua, desa yang terletak di sekitar obyek wisata, misalnya desa di sekitar Candi Borobudur. Serta ketiga, desa pendukung supply chain yang dapat mendukung pariwisata, misalnya desa berbasis pertanian dan kerajinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com