Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soto Lombok, Melegenda di Kota Malang

Kompas.com - 02/02/2012, 08:50 WIB

KOMPAS.com - Siapa yang suka makan soto ayam perlu mencoba Soto Lombok. Soto ayam yang sudah melegenda hampir lima puluh tahun dengan bumbu khusus tambahan bubuk koya yang terbuat dari parutan kelapa yang disangrai ada di Kota Malang, Jawa Timur.

Dinamakan Soto Lombok karena pertama kali berjualan di Jalan Lombok, Malang. Sampai  sekarang ini mempunyai  enam cabang di Jawa Timur. Soto Lombok sudah melegenda lima puluh tahun dirintis oleh Bapak Abdulrahman Mustadjab Kamari (almarhum) dan sekarang dikelola oleh anak-anaknya. Tapi Soto Lombok di Jalan Lombok yang menjadi cikal bakal lahirnya soto ayam nikmat ini tetap dilestarikan.

Soto ayam disajikan campur dengan nasi dan irisan ayamnya cukup banyak disertai irisan tomat, kentang, sayur kol, telur, taoge, soun di beri kuah bening. Terakhir diberi taburan koya, seledri dan bawang goreng.

Sangat cocok dimakan panas-panas dan rasanya gurih sangat pas di lidah. Setelah diaduk koyanya kuahnya langsung berubah hitam kental  tapi rasa sotonya menjadi tambah sedap. Ingin lebih pedas dan segar tinggal menambah sambal dan irisan jeruk nipis yang tersedia.

Makan satu porsi soto cukup kenyang karena porsinya besar. Pilihan bisa ayam aja, kulit, dan jeroan. Harga nasi soto isi ayam saja Rp 14.000 sedangkan campur dengan hati ampela menjadi Rp 18.000 per porsi. Harga ini cukup mahal untuk harga mahasiswa di Malang yang biasanya hanya Rp 8.000 untuk semangkok soto ayam di kampus.

Tapi pengunjung Soto Lombok kebanyakan dari luar kota. Meja makan kayu diatur memanjang sehingga pengunjung berombongan 10 orang bisa duduk di satu meja panjang. Diatas meja ada pilihan bermacam-macam kerupuk dan minuman. Kerupuk rambak atau kulit sapi menjadi pilihan untuk teman makan soto ayam.

Soto Lombok tiap hari ramai pengunjung tapi pelayanannya cukup cepat. Karena pramusajinya tiap waktu menyiapkan mangkuk nasi dan racikan sotonya berjejer diatas gerobak sotonya yang diletakkan di tengah ruangan. Sehingga pembeli pesan tinggal mengguyur kuahnya aja.

Gerobak sotonya cukup unik model khas gerobak zaman dahulu dengan meja untuk meracik sotonya rendah dan pramusaji yang meracik harus duduk di kursi kecil atau dingklik (bahasa Jawa). Bau uap kuah soto yang terbuka dari panci yang sangat besar membuat harum ruangan dengan khas rasa soto. Tungku apinya menyala terus dan racikan sotonya sudah standar sehingga rasanya tidak berubah selama lima puluh tahun. (Asita DK Suryanto, asita@djojokoesoemo.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com