Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel Ambarrukmo, Legenda yang Kembali Hidup

Kompas.com - 07/02/2012, 11:03 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com — Ini bukan galeri seni, pun bukan museum. Bangunan legenda itu adalah Ambarrukmo. Sebuah hotel yang pernah berjaya di era kepemimpinan Presiden Soekarno sebagai salah satu hotel mewah berstandar internasional pertama di Indonesia.

Saat itu, Indonesia tengah merintis diri sebagai negara yang baru merdeka. Beberapa hotel mewah dan bangunan lainnya yang sering dianggap sebagai proyek mercusuar dibangun. Hotel-hotel ini adalah Hotel Indonesia di Jakarta, Hotel Samudera Beach di Pelabuhan Ratu, Hotel Bali Beach di Sanur Bali, dan Hotel Ambarrukmo Yogyakarta.

Hotel Ambarrukmo dibuka pada tahun 1966 sebagai hotel mewah pertama di Yogyakarta. Menurut Director of Sales & Marketing, Fadli Fahmi Ali, hotel tersebut terdiri dari dua sayap. Sayap pertama dengan panorama ke arah Gunung Merapi dibangun tahun 1965. Kemudian disusul sayap kedua yang dibangun pada tahun 1974.

Berbicara sejarah hotel ini tidak bisa lepas dari Sultan Hamengku Buwono V yang membangun Pesanggrahan Ambarrukmo. Pada tahun 1895-1897, bangunan ini direnovasi oleh Sultan Hamengku Buwono VII. Awalnya bangunan tersebut digunakan sebagai tempat menjamu tamu.

Tempat ini kemudian menjadi kediaman Sultan Hamengku Buwono VII saat turun takhta. Area Kebon Raja sampai Gandok Kiwa di masa Sultan Hamengku Buwono VII pun berubah menjadi area Hotel Ambarrukmo pada tahun 1966. Sementara area Balekambang sampai Pendopo tidak beralih fungsi.

Sayangnya, baik hotel yang dulu menunjukkan kemewahan di mata dunia maupun keanggunan kompleks keraton sempat telantar pada tahun 2005. Penuh debu, kerusakan, dan kotor akan daun-daun yang berguguran.

Kini, hotel yang dibawah manajemen Santika Indonesia itu bersolek kembali, bukan sekadar namanya yang berganti menjadi Ambarrukmo Palace Hotel Yogyakarta, melainkan juga bangunan serasa hidup kembali. Hotel itu terlahir kembali. Pun keraton yang direvitalisasi.

Mari melangkah masuk ke dalam hotel, mural ukiran karya seniman kenamaan di masa Soekarno bernama Harijadi akan memukau tamu. Mural yang tingginya sekitar 5 meter tersebut berupa ukiran batu yang menggambarkan kehidupan rakyat yang hidup di sekitar Gunung Merapi. Harijadi membuatnya pada tahun 1962.

Kembali berjalan melewati lobi menuju area restoran, maka sebuah mozaik dari keramik yang juga menampilkan Gunung Merapi akan menggugah mata tamu. Diperkirakan mozaik tersebut dibuat seniman Indonesia bernama Batara Lubis pada tahun 1976.

Sementara itu, di bagian kolam renang, taman-taman cantik dan patung-patung perunggu menghiasi area tersebut. Sekilas, patung-patung perunggu tersebut memberi suasana seperti di Istana Bogor. Ya, ternyata patung-patung tersebut pun merupakan peninggalan Presiden Soekarno.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

    5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

    Itinerary
    5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

    5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

    Travel Update
    8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

    8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

    Jalan Jalan
    Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

    Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

    Travel Update
    6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

    6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

    Travel Tips
    Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

    Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

    Travel Update
    8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

    8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

    Travel Tips
    Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

    Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

    Travel Update
    Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

    Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

    Travel Update
    Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

    Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

    Travel Update
    Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

    Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

    Travel Update
    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Travel Update
    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Travel Update
    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Travel Update
    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com