Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terhanyut Berbelanja di Pasar Ubud

Kompas.com - 12/06/2012, 07:42 WIB

SINAR matahari siang terasa hangat menyapa kulit. Sehangat itu pula sapaan yang kami dapatkan ketika masuk ke tengah Pasar Ubud, Gianyar, Bali. ”Silakan dilihat.” ”Mau beli apa?” ”Harganya masih bisa kurang.”

Pasar Ubud, pasar yang berada di tepi Jalan Raya Ubud, Gianyar, sepintas memang tidak berbeda dengan Pasar Seni Sukawati di Gianyar atau Pasar Seni Kumbasari di Kota Denpasar. Pedagang di Pasar Ubud juga menjual beraneka kain, pakaian, suvenir, atau cendera mata khas Bali, serupa dengan barang-barang yang dijual di Pasar Seni Sukawati.

Yang berbeda, di Pasar Ubud masih terdapat aktivitas pasar umum dengan para pedagang yang menjual barang kebutuhan masyarakat sehari-hari, misalnya sayuran, buah, janur, dan kelapa. Aktivitas pasar umum di Pasar Ubud, kata Kepala Urusan Pungutan Kantor Pasar Ubud, Ketut Sri Darma, Jumat (18/5/2012), berlangsung mulai pukul 04.00 pagi sampai menjelang siang hari.

Beranjak siang hingga pukul 18.00, aktivitas pasar pun bergeser dari pasar umum menjadi pasar seni. Sejak siang hari Pasar Ubud didatangi wisatawan yang mencari suvenir khas Bali atau produk kerajinan seni Bali.

Beragam barang dagangan, mulai dari pakaian, kain, sabun mandi atau lilin wangi, sampai aneka kerajinan seperti cincin dan kalung dari perak, tempat lilin, dan lukisan bergaya tradisional sampai bergaya modern, serta bermacam barang keramik dan patung, tersedia di Pasar Ubud.

Desa internasional

Ubud, dan Gianyar serta Bali pada umumnya, tentu sudah berkembang dan perubahannya terlihat jelas. Namun, Ubud sampai saat ini masih menyimpan pesona dan pemandangan yang asri. Suasana itu terlihat dalam perjalanan dari Denpasar ke Ubud, Gianyar.

Memasuki Ubud membawa kita kembali ke suasana Bali pedesaan. Suasana pedesaan Bali, seperti di Ubud, Gianyar, menjadi sumber inspirasi seniman besar, mulai dari maestro Bali seperti I Gusti Nyoman Lempad atau Anak Agung Gede Sobrat sampai seniman asing seperti Walter Spies, Rudolf Bonnet, atau Antonio Blanco. Pesona pedesaan Ubud masih tampak di masa kini, seperti yang muncul dalam film Eat, Pray, Love yang dibintangi aktris Julia Roberts.

Menuju Ubud juga memberikan kesempatan melihat deretan galeri dan toko hasil karya seniman bernuansa Bali, mulai dari Batubulan, Singapadu, Sukawati, sampai ke Mas kemudian Peliatan. Dari wilayah Peliatan sampai ke jantung Ubud terdapat beberapa museum seni.

Di kiri dan kanan Jalan Raya Ubud menuju Pasar Ubud terdapat deretan toko yang menjual beraneka produk kerajinan atau pakaian dan tempat makan mulai dari kelas warung nasi sampai restoran. Kendaraan dapat langsung diarahkan menuju Pasar Ubud. Namun, tidak ada salahnya apabila perjalanan sedikit memutar dengan melewati Jalan Monkey Forest untuk menyaksikan tingkah polah kera di kawasan wisata alam di Ubud.

Ikon wisata

Salah satu ikon wisata di Ubud adalah Pasar Ubud selain pura dan Puri Ubud. Letak Pasar Ubud persis di seberang kompleks Puri Ubud sehingga tidak sedikit wisatawan yang berbelanja ke Pasar Ubud juga menyempatkan diri mengunjungi Puri Ubud. Di halaman puri yang lapang itu, sejumlah wisatawan dapat duduk untuk beristirahat atau mengabadikan diri dengan berfoto di halaman puri.

Pemuka dari Puri Ubud yang juga menjabat Bendesa Desa Pekraman Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa, mengatakan, pasar di Bali, termasuk Pasar Ubud, merupakan salah satu simpul dari hubungan sosial budaya masyarakat Bali. Pasar adalah pusat perekonomian, sementara pura adalah pusat spiritual dan puri menjadi pusat pemerintahan. Hubungan sosial budaya itu, menurut Tjok Raka, masih hidup dan terjaga di Ubud.

Begitu pula pura, aktivitas persembahyangan masyarakat Ubud, dan Bali umumnya, mendapat perhatian khusus dari wisatawan. Di kompleks Pasar Ubud terdapat sebuah pura, tempat pedagang pasar dan warga sekitarnya bersembahyang setiap pagi.

Pedagang pakaian dan kain di Pasar Ubud, Ibu Komang, menuturkan, salah satu obyek shooting untuk film tersebut adalah aktivitas di sekitar Pura Melanting Pasar Ubud. Komang mengungkapkan, mereka, pedagang di Pasar Ubud, tetap dibolehkan berdagang ketika proses shooting film itu berlangsung, tetapi dilarang berisik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com