Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2012, 07:44 WIB

TANYA :  

Dok, saya memiliki karang gigi di beberapa bagian sehingga saya menjadi kurang pede.  Saya mencoba membersihkan karang tersebut dengan menyikat gigi tetapi tidak bisa hilang.  Malah seringnya gusi saya menjadi berdarah karena mungkin terlalu keras menyikat gigi.   Bagaimana sebaiknya menangani karang gigi itu? Bisa dibersihkan sendiri atau harus oleh dokter ? Bagaimana cara mencegah supaya tidak muncul lagi karang?

(Dina, 30, Jakarta)

JAWAB :

Salam kenal Mbak Dina.

Karang gigi (kalkulus) itu merupakan akumulasi plak (lapisan semitransparan suatu polisakarida yang menempel pada gigi), bakteri dan pelikel (lapisan tipis dari protein saliva yang menempel pada permukaan gigi setelah pembersihan gigi secara optimal). Konsistensi karang gigi ini menjadi keras karena plak dan pelikel mengalami mineralisasi, sehingga sangat sulit dibersihkan melalui pembersihan mekanis dengan sikat gigi.

Cara menangani karang gigi harus melalui perawatan oleh Dokter Gigi, karena tidak bisa dilakukan sendiri secara sembarangan oleh pasien. Pembersihan karang gigi harus mengikuti anatomi giginya, gerakan alat untuk membersihkan karang gigi pun tidak sembarangan. Jika dilakukan tidak sesuai prosedur akan melukai gusi dan membuat email gigi menjadi tipis.

Dokter Gigi akan menggunakan alat khusus untuk membersihkan karang gigi, yaitu scaler. Ada 3 macam scaler, yaitu manual, supersonik dan ultrasonik. Sekarang lebih populer digunakan scaler ultrasonik, karena lebih cepat, mudah, dan meminimalisasi rasa nyeri saat pembersihan karang gigi.

Banyak orang awam berpendapat bahwa karang gigi dapat dihilangkan sendiri oleh pasien melalui penggunaan cengkeh, biji asam kawak, dan sebagainya. Semua cara ini kurang tepat, karena bahan tersebut bukan menghilangkan karang gigi, namun hanya bersifat sebagai antiseptik dalam rongga mulut.

Hal berikutnya yang bisa dilakukan oleh pasien setelah dilakukan pembersihan karang gigi oleh Dokter Gigi adalah menjaga kebersihan rongga mulut supaya mencegah kembali terbentuknya karang gigi, yaitu dengan cara:

1.    Melakukan pembersihan mekanis dengan sikat gigi dengan teknik dan frekuensi yang tepat (anda bisa melihat jawaban konsultasi bulan lalu), karena awal mula terbentuknya karang gigi berasal dari sisa makanan yang menempel di permukaan gigi dan tidak dibersihkan.
2.    Menggunakan dental floss (benang gigi) untuk pembersihan mekanis tambahan bagi gigi-gigi yang berjejal, yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi.
3.    Menggunakan obat kumur sebagai agen antibakteri bagi rongga mulut (penggunaan dan dosisnya dapat dilihat pada petunjuk kemasan obat kumur)
4.    Mengkonsumsi buah yang banyak mengandung vitamin c (misalnya buah kiwi dan stroberi) untuk menjaga kesehatan gusi.
5.    Mengkonsumsi sayuran hijau yang mengandung serat untuk pembersihan gigi secara alami.
6.    Hindari kebiasaan buruk seperti merokok, dan kurangi kebiasaan minum teh atau kopi.
7.    Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan gigi ke Dokter Gigi (biasanya 6 bulan sekali, tetapi setiap individu berbeda-beda kebutuhannya).

Semoga bermanfaat ya Mbak Dina.

Salam gigi sehat.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com