Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Sandeq Race Berlayar hingga Pulau Jawa

Kompas.com - 05/09/2012, 06:18 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

MAJENE, KOMPAS.com - Ajang lomba balap sandeq atau perahu layar tradisional khas suku Mandar tersebut berlangsung di tiga kabupaten di Sulawesi Barat.

"Kita harapkan Sandeq Race kita layarkan sampai ke Pulau Jawa kalau memungkinkan. Atau, kalau bisa ke Kalimantan," ungkap Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh, saat pelepasan sandeq di etape terakhir Majene-Polewali Mandar, di Majene, Selasa (4/9/2012).

Sebelumnya Anwar menuturkan rute Sandeq Race tahun ini dikecilkan. Lomba maraton perahu layar Sandeq Race sudah ada sejak tahun 1995. Berbeda dengan tahun ini, tahun-tahun sebelumnya rute Sandeq Race dimulai dari Mamuju, ibu kota Sulawesi Barat, sebagai titik start dan berakhir di Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan, sebagai titik finis.

Namun, di tahun ini, Sandeq Race dimulai dari Mamuju dan berakhir di Polewali Mandar. Keseluruhan etape yang terdiri dari empat etape hanya melewati kabupaten-kabupaten di Sulawesi Barat.

Anwar menjelaskan bahwa memang sejak Provinsi Sulbar berdiri di tahun 2004 sebagai hasil pemekaran dari Sulsel, rute Sandeq Race selalu mengambil rute menjelajahi kedua provinsi tersebut. Pihaknya mengaku tak ingin mengecilkan fakta sejarah tersebut dengan memperpendek rute Sandeq Race di tahun ini.

"Ini terjadi kesepakatan kita dengan Gubernur Sulsel. Serta pemerintah yang di bawahnya lagi, yaitu Wali Kota Makassar," ungkapnya.

Selanjutnya, Anwar menjelaskan bahwa saat ini Sulsel tengah menghadapi proses pilkada. Sehingga, tambah Anwar, jika rute tetap dibuat sampai ke Makassar dikhawatirkan akan ada kebingungan siapa yang akan menjadi tuan rumah atau pihak yang mengurusi acara tersebut di Sulsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com