Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Bali Jangan Cuma Fokus di Selatan!

Kompas.com - 13/09/2012, 17:41 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

TUBAN, KOMPAS.com – Pariwisata di Bali sangat terkonsentrasi terutama di daerah selatan Bali. Padahal daerah bagian utara memiliki daya tampung yang masih memadai. Hal tersebut diungkapkan oleh Pakar Perencanaan Pariwisata, Myra P Gunawan.

“Tetapi pintu masuk baru ada satu bandara. Kalau sudah ada konferensi internasional satu saja, padat sekali, ini mengingat peristiwa-peristiwa yang lalu,” kata Myra, saat jumpa pers Konferensi Pembangunan Kepariwisataan Berkelanjutan, di Tuban, Denpasar, Bali, Kamis (13/9/2012).

Pada akhirnya, lanjutnya, kepadatan karena konferensi internasional yang tengah berlangsung mengganggu turis maupun penduduk lokal. Hanya saja, katanya, bukan tidak boleh adanya konferensi internasional, melainkan harus bisa memadai.

“Untuk mengurangi kepadatan di Bali harus menyiapkan daerah lain. Jadi mengurangi beban dengan mengelola wisatawan ke daerah lain yang masih bisa menampung. Bali masih bisa untuk itu karena masih ada daerah utara,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Myra, perlu semakin selektif dengan investasi-investasi yang masuk ke Bali, yaitu investasi yang dapat dipertanggungjawabkan keuntungan untuk pemerintah daerah dan manfaat untuk masyarakat setempat.

“Tidak hanya keuntungan untuk investor saja. Kita mulai selektif apakah jumlah wisman terus yang ditingkatkan atau kualitas yang ditingkatkan atau penyebarannya,” ungkap Myra.

Sementara itu Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar menuturkan bahwa diperlukan manajemen pengelolaan pariwisata suatu destinasi. Ia memberi contoh Singapura. “Wisman ke Singapura 11 juta, tetapi dikelola dengan baik, menyebar ke utara, barat, timur, selatan, lalu dengan sistem cluster,” tuturnya.

Contoh lainnya, lanjut Sapta, Perancis yang dikunjungi 80 juta wisman. Bahkan, menara Eiffel dikunjungi turis asing lebih banyak daripada Indonesia itu sendiri, yaitu 9 juta wisman per tahun.

“Tetapi ini dikelola dengan baik, kalau 9 juta naik barengan, bisa rubuh itu menara. Dikelola dengan adanya policy, ada harga untuk naik, batasan jumlah untuk naik,” tuturnya.

Oleh karena itu, kata Sapta, pariwisata massal tidak bisa diterapkan untuk destinasi wisata yang menitikberatkan pada alam, karena keterbatasan daya dukung. Ia berharap dengan adanya program Beyond Bali yang menyebarkan wisatawan ke 15 destinasi lainnya, dapat memberikan kontribusi wisman secara merata.

“Indikator kesejahteraan Bali tinggi dibandingkan daerah lain. Dan, 60 persen kontribusinya dari sektor pariwisata selain pertanian. Mengelola pariwisata berkelanjutan adalah keharusan,” tuturnya.

Konferensi Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan dihadiri oleh pemangku kepentingan dari instansi pemerintah pusat dan daerah, asosiasi dan industri pariwisata, pengelola destinasi wisata, akademisi, dan LSM.

Dalam konferensi tercatat sejumlah pakar pariwisata yang merupakan perwakilan organisasi internasional World Tourism Organization (UNWTO) dan ILO, praktisi dan LSM pariwisata, hadir sebagai pembicara dalam konferensi yang berlangsung di Bali pada 13-14 September 2012 tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com