Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Kunjungi Pameran Kerajinan di Sail Morotai

Kompas.com - 14/09/2012, 12:52 WIB
Kontributor Halmahera, Anton Abdul Karim

Penulis

MOROTAI, KOMPAS.com - Perhelatan Sail Morotai 2012 dimanfaatkan Pemerintah Daerah untuk mempromosikan potensi daerah. Salah satunya adalah kerajinan daerah unggulan yang ada di Maluku Utara. PKK Provinsi Maluku Utara merangkul aneka jenis kerajinan tangan unggulan dari sembilan Kabupaten/Kota se-Maluku Utara.

Pameran kerajinan daerah ini mengambil tempat di lokasi pelaksanaan Sail Morotai, tepatnya di gedung kedua pintu masuk lokasi kegiatan sebelum gedung Museum PD II. Gedung itu pun diberi nama gedung kerajinan. Di dalam gedung berukuran 6x7 meter persegi itu dipamerkan aneka jenis kerajinan tangan hasil karya masyarakat Maluku Utara.

Maluku Utara dikenal sebagai negeri rempah-rempah oleh bangsa-bangsa Eropa. Sebab di bumi Moloku Kieraha itu banyak ditemukan buah pala dan cengkeh. Wajar saja, hasil kerajinan tangan yang dipamerkan di sana banyak bernuansa cengkeh dan pala. Aneka souvenir seperti hiasan meja, gantungan kunci, asbak dan sebagainya bahkan kerajinan batik khas Ternate juga bercorak cengkih dan buah pala.

Di Maluku Utara khususnya di Ternate memang sudah ada perajin kain tenun yang oleh bahasa setempat menyebutnya Rapindo (kain tenun). Kerajinan kain tenun inii kemudian dikembangkan menjadi pengrajin batik khas Maluku Utara. Yang membuat batik khas Maluku Utara itu berbeda dengan batik-batik lainnya dapat dilihat dari coraknya.

Batik-batik itu umumnya bercorak buah cengkih dan pala, termasuk bercorak burung bidadari yang tak lain adalah potensi unggulan fauna di daratan Halmahera. Kualitas batiknya pun tak kalah menarik dengan batik-batik lain yang ada di Indonesia. Sedangkan gaya coraknya terdapat dua macam, yakni corak tulis tangan dan corak printing.

Soal harga, batik Maluku Utara dapat di beli dengan harga Rp 400.000 sampai Rp 500.000 untuk ukuran satu badan pakaian. Selain batik, hasil kerajinan yang paling khas lagi berupa batu bacan. Kerajinan ini hanya terdapat di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan.

Batu Bacan merupakan salah satu jenis batu perhiasan. Di Maluku Utara, batu Bacan hanya bisa ditemui di Bacan. Karena itu, namanya pun digunakan nama daerahnya. Kualitas batu bacan ini nyaris menyerupai harga-harga batu permata. Antara Rp 500.000 sampai Rp 1 jutaan. Bahkan ada yang sampai mencapai puluhan juta rupiah, tergantung ukuran dan jenisnya.

"Batu bacan yang paling mahal itu warnanya biru. Karena ada dua jenis batu bacan yaitu hitam dan biru," jelas Kadir, Sekretaris PKK Provinsi Malut yang juga selaku koordinator pameran kerajinjan tangan, Jumat (14/9/2012).

Masih banyak lagi kerajinan-kerajinan lainnya yang ditemukan saat berkunjung ke pameran tersebut. Seperti hasil kerajinan keramik dari Pulau Mare Kota Tidore Kepulauan. Karena di Pulau Mare dikenal memiliki tanah liat yang tak pernah dijumpai di Maluku Utara. Ada lagi kerajinan-kerajinan tangan yang memanfaatkan bahan seperti tempurung dan kulit kerang. Kedua jenis kerajinan ini karena di Maluku Utara juga dikenal memiliki potensi perkebunan seperti kelapa dan potensi di bidang kelautan dan perikanan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Travel Update
    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Travel Update
    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Travel Update
    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Travel Update
    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    Jalan Jalan
    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    Hotel Story
    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Jalan Jalan
    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Jalan Jalan
    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Travel Tips
    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    Jalan Jalan
    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Jalan Jalan
    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Jalan Jalan
    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Travel Tips
    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    Travel Tips
    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com