Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Labuan Bajo Kurang Berminat Berwisata

Kompas.com - 23/09/2012, 16:18 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Bagaimana pariwisata di Manggarai Barat, khusus di Kota Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur mau maju jika warga Kota Labuan Bajo sendiri tidak memberikan dukungan dengan mengunjungi obyek-obyek wisata yang unik di sekitar lingkungannya. Bahkan yang sering mengunjungi obyek wisata di Kota Labuan Bajo adalah wisatawan dari Eropa, Amerika Serikat dan wisatawan nusantara.

Kabupaten Manggarai Barat sebagai pintu gerbang masuknya wisatawan di Pulau Flores sebaiknya didukung oleh masyarakat di sekitar obyek wisata. Seperti Obyek Wisata Batu Cermin di Desa Batu Cermin dan tak jauh dari pemukiman warga Kota Labuan Bajo sepi dari kunjungan masyarakat Kota Labuan Bajo.

Demikian dituturkan dua petugas dari Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, John Horison dan John Jeremo kepada wartawan di Kafe Batu Cermin bersama dengan Koordinator Lapangan Kompas Manggarai Barat dalam kegiatan Jelajah Sepeda Bali-Komodo, seusai mengunjungi obyek wisata Batu Cermin, Sabtu (22/9/2012).

Keduanya menjelaskan, setiap hari bahkan pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu, obyek wisata Batu Cermin jarang didatangi masyarakat Kota Labuan Bajo. Horison menjelaskan, wisatawan domestik yang mengunjungi Batu Cermin terutama wisatawan dari Jakarta. Jeremo menambahkan kunjungan wisman pada Sabtu (22/9/2012) adalah wisatawan dari Austria yakni Anton dan Kandeliary yang menggunakan sepeda motor.

Tiket masuk ke obyek wisata Batu Cermin bagi wisatawan lokal Rp 10.000 per orang dan guide lokal Rp 10.000 per orang, sedangkan untuk wisatawan mancanegara Rp 20.000 per orang. Wartawan yang mengunjungi lokasi obyek wisata Batu Cermin dengan mengisi waktu luangnya berwisata ke Batu Cermin membayar Rp 10.000 tanpa guide lokal. Wartawan yang mengisi waktu luang untuk berwisata yakni dari Pos Kupang, Majalah Pemantau dan Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com