Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjual Paket Wisata Bali-Danau Toba ke Mancanegara

Kompas.com - 11/02/2013, 12:14 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Masuknya kawasan Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara dalam kesepakatan wisata kembar dengan Provinsi Bali diyakini dapat memperkuat daya tarik pariwisata nasional ke mancanegara. Hal tersebut diisyaratkan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika pada penandatanganan kerja sama (MoU) Destinasi Wisata Kembar Bali-Danau Toba di Sanur, Bali akhir pekan lalu.

Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara, H Gatot Pujo Nugroho diwakili Sekda Provinsi Sumut, H Nurdin Lubis pada acara yang dimeriahkan pagelaran seni dan budaya Sumut berupa "North Sumatera Culture Night" juga optimistis Bali dan Sumut saling mendukung di masa depan.

"Kami yakin para wisatawan mancanegara (wisman) yang memenuhi Bali akan tertarik untuk diteruskan paket kunjungan mereka ke Sumut, terutama ke Danau Toba," ujar Gubernur Bali melalui Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Ida Bagus Kade Subhiksu.

Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, H Naruddin Dalimunthe mengemukakan kerja sama Sumut dan Bali ini diparaf Sekda Provinsi Sumut dan Kadis Pariwisata Bali untuk selanjutnya akan ditandatangani Plt Gubernur Sumut dan Gubernur Bali dalam waktu dekat di kawasan Danau Toba.

Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon yang juga hadir malam itu bersama para pejabat yang mewakili 6 kabupaten lainnya di kawasan Danau Toba menyatakan kesediaannya menjadi tuan rumah pada acara penandatanganan MoU yang telah diparaf Sekda Provinsi Sumut dan Kadis Pariwisata Bali ini nanti.

"MoU ini  Insya Allah lebih melejitkan Program Destinasi Wisata Kembar," ujar Naruddin Dalimunthe pada acara yang juga dihadiri Ketua ASITA Bali, I Ketut Ardane dan sejumlah praktisi biro travel, perhotelan dan kalangan industri kepariwisataan bonafit di Bali.

Gubernur Bali melalui Kadis Pariwisata Bali menyambut baik kerja sama provinsi kembar dalam hal promosi pariwisata yang dinilai sama-sama menguntungkan. "Apa yang menjadi kelebihan di Bali akan diberikan ke Sumut, demikian juga sebaliknya. Kami melihat potensi Sumut cukup bagus juga," kata Subhiksu.

Dia berpendapat, ke depan pengembangan pariwisata di Bali khususnya dalam wisata alam diharapkan bisa memiliki kemiripan. "Bali punya pusat informasi wisatawan yang bisa digunakan lebih banyak mempromosikan Sumut, sehingga mereka tidak perlu pergi promosi pariwisata jauh-jauh," katanya.

Sekda Provinsi Sumut, H Nurdin Lubis optimistis kerja sama ini meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. "Kami melihat potensi kepariwisataan Bali yang sangat maju. Kami berharap Bali dapat memberikan pembelajaran dan turut mempromosikan pariwisata di Sumut," ujarnya.

Menurut Nurdin, rata-rata kunjungan wisman ke Sumut tiap tahunnya hanya berkisar 300 ribu orang, terpaut jauh dengan Bali yang tingkat kunjungan turis asingnya hingga 3 juta orang. "Dengan MoU yang berisi pengaturan tujuan wisata kembar ini, kami harapkan bisa mendongkrak jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumut, khususnya ke kawasan Danau Toba," katanya.

"Danau Toba merupakan salah satu danau terbesar di dunia sehingga kami optimistis apabila pihak Bali mensinergikan paket wisman yang cukup besar di dunia, dan para turis akan berdatangan ke Sumut. Begitu juga khasanah kebudayaan Sumut dan heterogenitas lainnya. Bisa dikatakan apabila turis berkunjung ke Sumut berarti telah mengunjungi Indonesia secara utuh," papar Nurdin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com