Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Indonesia Timur Siapkan Destinasi Wisata Minat Khusus

Kompas.com - 04/04/2013, 19:48 WIB
Ismail Z

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deep and Extreme 2013 yang berlangsung di Jakarta Convention Center 4-7 April tidak hanya diikuti oleh perusahaan yang bergerak di industri wisata minat khusus seperti menyelam dan petualangan, juga diikuti sejumlah daerah dari kawasan Indonesia timur yang dinilai memiliki potensi alam yang sangat besar untuk pengembangan wisata tersebut.

Tahun 2013, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi menargetkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia meningkat 4-5 persen atau sekitar 9 juta orang, meningkat dari jumlahnya di tahun 2012 yang mencapai 8 juta orang. Target itu diyakini akan tercapai mengingat besarnya potensi alam Indonesia untuk wisata minat khusus.

Mendukung target pemerintah tersebut, daerah-daerah di kawasan Indonesia timur mengaku sudah mempersiapkan sejumlah destinasi yang diyakini akan menarik wisatawan mancanegara.

Sebagai salah satu destinasi wisata favorit yang terus berkembang di Indonesia setelah Bali dan Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya Lombok memiliki potensi wisata yang sangat banyak untuk wisata bahari dan minat khusus.

Kepala Seksi Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Alfiah mengatakan, kesuksesan Visit Lombok Sumbawa 2012 yang berhasil mencapai target kunjungan 1 juta lebih wisatawan merupakan poin penting dalam pengembangan pariwisata NTB.

"Untuk wisata bahari terutama diving, kita punya panorama bawah laut Gili Terawangan yang menjadi favorit bahkan yang terbaik bagi penyelam dunia. Sementara untuk wisata petualangan atau extreme, jalur trek dan panorama Gunung Rinjani sudah tidak diragukan lagi," kata Alfiah.

Alfiah menambahkan, untuk pengembangan destinasi baru wisata minat khusus, pihaknya mulai melirik kawasan Selatan Pulau Lombok seperti Gili Nanggu yang belakang makin terkenal, serta wilayah lain di pulau Lombok. Sementara untuk Pulau Sumbawa, pengembangan dilakukan di pulau Keramat, Bedil, serta Moyo yang memang sudah lama terkenal.

"Selain itu, untuk tahun 2015 kami fokus pada Gunung Tambora di pulau Sumbawa. Akan digelar event "Tambora Menyapa Dunia", peringatan dua abad meletusnya gunung tersebut. Harapannya, event itu bisa membangkitkan memori tentang letusan di tahun 1815 yang membuat Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada mengalami tahun tanpa musim panas," tambah Alfiah.

Hal yang sama juga disampaikan Girda Safitri, Marketing Manager Flores Destination Management Organization (DMO), badan yang memasarkan destinasi wisata di Flores. Menurut Girda, Flores Nusa Tenggara Timur saat ini fokus pada tiga hal yakni nature, people and culture, serta diving dan adventure.

"Untuk aktivitas menyelam, banyak sekali penyelam yang mengunjungi Taman Nasional Komodo. Di sana ada 37 diving spot yang menjadi saat ini menempati nomor 5 terbaik di dunia. Sedangkan untuk petualangan, tofografi Gunung Egon di wilayah Sika sangat menantang bagi para pendaki," kata Girda.

Girda menambahkan, untuk tahun 2013 Flores akan fokus pada pengembangan wisata "Beyond Komodo" atau mengeksplorasi tempat wisata lain di Flores selain Komodo. "Selama ini kan Taman Nasional Komodo selalu menjadi tujuan wisata utama, karena itu untuk tahun ini kami fokus pada upaya untuk mengeksplorasi destinasi baru yang masih sangat banyak di Flores," tambah Girda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com