Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Hotel Diharapkan Terbuka soal Penghasilan

Kompas.com - 15/09/2013, 14:44 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA UTARA,KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Nakertrans Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara,  menginginkan agar seluruh pengusaha hotel yang ada di wilayah Kolaka Utara untuk lebih transparan lagi soal penghasilan mereka selama satu bulan. Hal ini erat kaitannya dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Keinginan untuk terbuka soal penghasilan bagi pengelola perhotelan di Kolaka Utara disebabkan minimnya retribusi yang masuk dari bisnis tersebut. Dinas Pariwisata dan Nakertrans Kolaka Utara mematok pajak PAD kepada pengusaha perhotelan sebesar 10 persen dari penghasilan mereka selama satu bulan. Hal ini dianggap berat oleh pengusaha hotel sehingga muncul dugaan untuk memanipulasi penghasilan selama satu bulan.

"Sebesar 10 persen dari penghasilan itu dirasa sangat berat bagi banyak pengusaha hotel, bahkan ada beberapa hotel yang hanya menyetorkan Rp 50.000 per bulan dari penghasilan mereka," kata Firdaus, Kadis Pariwisata dan Nakertrans Kolaka Utara, Sabtu (14/09/2013).

Menurut Firdaus, seharusnya pengusaha hotel sadar bahwa keterbukaan tersebut terkait dengan PAD bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan bersama. “PAD yang dikumpulkan dari hotel-hotel bukan untuk kepentingan pribadi. Kita akan menggunakan segala potensi yang ada untuk mencapai target PAD meskipun harus mengunakan dana dari gaji sendiri,” tegasnya.

Lebih jauh Firdaus menjelaskan, meskipun sumber PAD dari Dinas Parawisata dan Nakertrans sangat minim, pihaknya optimistis akan dapat mencapai target tahun 2014. “Target PAD untuk tahun 2014 sebesar Rp 100 juta. Ini terbilang kecil namun karena kurangnya sumbernya sehingga sampai saat ini baru mencapai sekitar Rp 60 juta," katanya.

Karena merasa bertanggung jawab atas beban yang diberikan maka Firdaus tetap menggenjot kinerja aparatnya di lapangan. Minimya sumber PAD dari jasa perhotelan bukan berarti Firdaus dan aparatnya harus menyerah dan berpangku tangan. Melainkan harus memutar otak untuk mencari solusi terbaik. Salah satunya mengerahkan segala potensi yang ada di Kolaka Utara. Yang tentunya berkaitan dengan pariwisata dan masalah ketenagakerjaan.

“PAD memiliki manfaat yang besar bagi pembagunan. Pembagunan yang saat ini digelorakan Pemkab Kolut membutuhkan anggaran yang tidak sedikit," ujar Firdaus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com