Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjumpa Penyu dan Ubur-ubur di Derawan

Kompas.com - 27/11/2013, 16:11 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

KOMPAS.com — Kepulauan Derawan terkenal sebagai salah satu surga penyelaman di Kalimantan Timur. Kesempatan itu pun tak dilewati tim 100 Hari Keliling Indonesia yang dipandu Ramon Y Tungka. Selagi menyelam, banyak hewan laut yang akan ditemui tim, salah satunya penyu hijau.

"Kali ini spot penyelaman berada di Turtle Point. Seperti namanya, di sana sering dijumpai beberapa jenis penyu, salah satunya adalah penyu hijau," ujar salah satu tim 100 Hari Keliling Indonesia, Ignatius Dimas Yulianto, di Jakarta, Selasa (26/11/2013).

Dari Turtle Point, tim melanjutkan ke Pulau Sangalaki, yaitu pulau tempat penyu-penyu bertelur. "Malam harinya, pukul 22.30, Ramon mencoba keberuntungan untuk melihat penyu yang sedang bertelur. Gelap gulita kita menyusuri pantai Pulau Sangalaki untuk mencari penyu yang sedang bertelur," kata Dimas.

Masih di seputaran Sangalaki, pada pagi hari, Ramon pun menuju fish supermarket yang menjadi surga di laut Derawan. "Benar surga bawah laut di Kepulauan Derawan, banyak sekali ikan yang kita jumpai, termasuk ikan yang Ramon tunggu-tunggu, yaitu ikan pari manta," Dimas menjelaskan.

"Tidak hanya diving di laut, Ramon juga snorkeling di Kakaban, yaitu sebuah danau yang terbentuk 21.000 tahun lalu. Air danau ini tadinya adalah air laut, tapi setelah terperangkap ribuan tahun lalu, airnya menjadi tawar," tambahnya.

Di sini, lanjut Dimas, Ramon banyak menjumpai jenis ubur-ubur tidak menyengat. Di dunia, ekosistem seperti ini hanya bisa ditemukan di dua tempat, yakni di Kepulauan Micronesia serta di Kakaban, Derawan.

Kisah penyelaman Ramon dapat disaksikan pada episode ke-12 tayangan 100 Hari Keliling Indonesia. Program ditayangkan di Kompas TV pada Rabu (27/11/2013) pukul 20.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com