Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diharap Fokus Tangani Pariwisata

Kompas.com - 01/11/2014, 16:11 WIB
SINGAPURA, KOMPAS — Pelaku pariwisata di luar negeri berharap pariwisata Indonesia bisa berkembang pesat di bawah pemerintahan baru. Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan pemerintahan baru agar pariwisata Indonesia bisa tumbuh lebih pesat lagi.

Sejumlah pelaku pariwisata mengemukakan hal itu di sela-sela acara Travel Rave, promosi pariwisata Asia, di Singapura, Kamis (30/10/2014). Wartawan Kompas, M Clara Wresti, hadir dalam acara tersebut.

”Indonesia saat ini punya presiden baru. Saya lihat beliau fokus pada pariwisata. Akan tetapi, memang banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan seperti infrastruktur. Kita lihat, bandar udara banyak sekali yang masih harus ditingkatkan kapasitasnya,” kata President & CEO World Travel Tourism Council David Scowsill.

Menurut Scowsill, sudah waktunya pemerintah berinvestasi pada infrastruktur untuk menghadapi pertumbuhan 10-15 tahun mendatang. Infrastruktur ini bukan hanya untuk pengembangan pariwisata domestik, melainkan juga untuk mengundang sebanyak mungkin turis asing.

”Indonesia memiliki banyak sekali destinasi wisata yang sangat potensial. Jadi, yang kurang bukan destinasinya, melainkan kemasannya," ujar Scowsill.

KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Turis asing di Danau Sentani
CEO AirAsia Expedia Kathleen Tan juga menyampaikan harapannya yang cukup besar kepada pemerintahan baru.

”Ini sebuah perjalanan baru yang sangat panjang. Tentu akan membutuhkan waktu. Namun, akan banyak perubahan terjadi sehingga pariwisata akan lebih baik,” ujar Tan.

Bisa fokus

Presiden Direktur Panorama Group Budijanto Tirtawisata sebagai pelaku industri wisata Tanah Air juga menyambut baik pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

”Untuk pertama kali, Kementerian Pariwisata tidak ditempel dengan bidang lain. Semoga kementerian sekarang bisa fokus pada pariwisata saja,” kata Budi.

www.facebook.com/mzuck Mark Zuckerberg dimintai tolong untuk memotret turis yang berkunjung di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (12/10/2014) pagi.
Budi menjelaskan, meski hanya fokus pada pariwisata, masih banyak yang dilakukan. Perlu kesabaran dan ketekunan untuk mengembangkan potensi wisata Indonesia. ”Destinasi kita banyak, tetapi infrastruktur belum siap. Sumber daya manusia juga masih harus ditingkatkan kapasitasnya. Dan yang terpenting lagi adalah pemasaran,” ujar Budi.

Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Badan Pusat Statistik per akhir tahun 2013 menunjukkan, total wisatawan asing ke Indonesia sebanyak 8,8 juta orang. Sekitar 56,5 persen atau 4,9 juta orang datang untuk berlibur.

Sekitar 73,04 persen wisatawan asing datang ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara. Adapun lama tinggal rata-rata 7,65 hari per kunjungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com