Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melayani Turis Kapal Pesiar

Kompas.com - 22/12/2014, 15:58 WIB
PARA penari reog ponorogo mulai beraksi di atas dermaga ketika kapal pesiar MV Seabourn Odyssey hendak bersandar. Para turis di dalam kapal itu pun satu per satu muncul di geladak kapal untuk menyaksikannya. Mereka adalah turis kapal pesiar pertama yang merasakan Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/11/2014).

Para turis yang rata-rata sudah berusia 40 tahun ke atas itu sekaligus menjadi turis asing pertama yang singgah di Indonesia dan turun dari kapal menggunakan fasilitas garbarata atau jembatan penghubung dari kapal ke pelabuhan. Fasilitas yang umum dijumpai di bandar udara ini baru pertama kali diterapkan di pelabuhan di Indonesia.

Satu dari dua unit garbarata itu sukses menempel di badan kapal dengan panjang 198,15 meter dan berat 32.346 gros ton. Total ada 455 penumpang dan 341 awak kapal di dalamnya.

”Kami lega semua berjalan lancar, karena mengoperasikan garbarata di pelabuhan lebih sulit dibandingkan di bandara. Ketinggian air laut cepat berubah dan membuat ketinggian kapal tidak stabil,” kata General Manager PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Perak Eko Harijadi Budijanto.

Begitu masuk ke lantai dua terminal penumpang, para turis disuguhi stan-stan yang menjual kerajinan tangan khas Jatim. Ada beberapa yang langsung berbelanja, dan sebagian dari mereka langsung keluar dari terminal untuk melanjutkan perjalanan wisata, salah satunya situs Trowulan di Mojokerto.

Namun, banyak pula turis yang memilih tinggal di terminal penumpang dan mereka punya banyak pilihan kegiatan untuk menghabiskan waktu. Selain dapat berbelanja di lantai dua terminal, mereka dapat naik ke lantai tiga untuk bersantai. Terminal penumpang yang diresmikan pada 2 Oktober 2014 oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (saat itu), Dahlan Iskan, memiliki tiga lantai dan berkapasitas 4.000 orang.

Etalase Jatim

Di lantai tiga terdapat ruang ekshibisi yang diisi beberapa stan yang ditata apik dan menampilkan sejumlah kesenian, seperti gamelan, wayang kulit, dan kuda lumping. Di bagian tengah terdapat panggung kecil yang menyajikan musik keroncong. Para pengunjung dapat ikut naik ke panggung dan bernyanyi.

”Kami memang ingin menjadikan pelabuhan ini sebagai etalase Jatim,” kata Eko. Dengan demikian, para turis yang turun dari kapal dapat segera memiliki bayangan mengenai tujuan wisata yang dapat dikunjungi. Dengan kata lain, Pelabuhan Tanjung Perak saat ini dapat berfungsi sebagai ”katalog wisata”.

Di sisi lain, dari ruang ekshibisi itu terdapat sebuah kafe luar ruangan yang menyajikan pemandangan laut di pelabuhan. Sambil duduk di kursi dan meja berpayung, para pengunjung dapat menikmati berbagai makanan kecil dan minuman yang disajikan gratis pada saat penyambutan perdana kapal pesiar itu.

Salah satu turis asal Selandia Baru, Lizzy, mengaku takjub dengan pelayanan di terminal penumpang. Ia memilih bersantai dan mengirim surat elektronik kepada koleganya sambil menikmati air kelapa muda yang disajikan gratis kepada setiap penumpang kapal pesiar berbendera Bahama itu. ”Saya beberapa kali bersiar ke Indonesia dan baru pertama kali ini mendapati fasilitas yang begitu baik. Saya pasti akan datang lagi,” katanya.

KOMPAS/HERPIN DEWANTO PUTRO Cak dan Ning Kota Surabaya menyambut turis yang melintasi garbarata (jembatan penghubung kapal dan terminal) saat turun dari kapal pesiar MV Seabourn Odyssey yang singgah di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/11/2014).
Direktur Promosi Konvensi, Insentif, Event, dan Minat Khusus Kementerian Pariwisata Rizki Handayani menyebutkan, pembangunan Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara sebagai langkah awal memperpanjang waktu kunjungan turis kapal pesiar. ”Setelah pelabuhannya bagus, tujuan wisata di sekitar pelabuhan yang digarap. Konten tujuan wisata saat ini masih kurang bercerita,” katanya.

Menurut Rizki, selama ini penumpang kapal pesiar paling banyak mengunjungi kawasan timur Indonesia, seperti Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT)) dan kawasan-kawasan wisata di Papua. Selain itu, mereka juga banyak mengunjungi Candi Borobudur di Jawa Tengah dan Bali.

Selama 2014, jumlah kedatangan kapal pesiar di Indonesia 395 atau meningkat dibandingkan tahun 2013 sebanyak 309. Jumlah penumpang pun meningkat dari 159.578 orang pada tahun 2013 menjadi 216.640 orang pada tahun 2014. Rata-rata, waktu singgah kapal pesiar di satu tempat 8-24 jam.

Padahal, ujar Rizki, setiap penumpang kapal pesiar rata-rata menghabiskan 100 dollar Amerika Serikat lebih setiap singgah di satu tempat setiap harinya. Artinya, semakin banyak daerah yang disinggahi kapal pesiar dan semakin lama waktu kunjungannya, manfaat ekonomi yang diterima masyarakat setempat juga semakin banyak.

Pelabuhan Tanjung Perak sudah berusaha menetapkan standar baru pelayanan kapal pesiar. Sayangnya, bangunan yang megah dan modern belum didukung perilaku masyarakatnya.

Saat para turis asing itu hendak naik ke bus atau taksi di luar terminal, mereka melewati sejumlah sopir dan pekerja bangunan yang tidur di lantai teras terminal dengan posisi tak beraturan. (Herpin Dewanto Putro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com