Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Warna Indonesia dalam Tenun Khas Rote Ndao

Kompas.com - 13/10/2015, 16:40 WIB
Jonathan Adrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warna-warni pewarna alam dari rumput laut akan mewarnai ragam kain tenun dan busana dalam Swarna Fest 2015 yang akan diadakan di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, 6-7 November 2015. Para pelaku industri kecil, menengah, perajin, desainer fashion, dan praktisi serat dan warna alam Indonesia akan memeriahkan acara ini.

Mengusung tema "Ethical Fashion", Tenaga Ahli Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah dan Desainer, Merdi Sihombing akan mengajak pengunjung untuk memahami proses pewarnaan kain secara alami yang tidak melibatkan bahan kimia dan merusak alam.

Proses pewarnaan kain menggunakan bahan-bahan alami seperti rumput laut untuk warna hijau, daun nila untuk warna biru, kayu nangka untuk warna kuning, dan kayu tingi untuk warna cokelat, dan ragam warna lainnya.

"Iklim kita sudah rusak salah satunya karena fashion, dari bahan kimianya juga dari limbahnya. Untuk memperbaiki ini harus dilakukan oleh pelaku fashion juga ya," katanya dalam Konferensi Pers Swarna Fest 2015 di Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (13/10/2015).

Tak hanya itu Merdi juga akan menampilkan karya kolaborasinya bersama masyarakat lokal dalam Konsep Sunset Fashion Show. Kain ditenun langsung oleh masyarakat dari Pulau Ndao yang merupakan pulau penenun. "Semua wanita di pulau ini penenun ya sementara laki-lakinya melaut," kata Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Rote Ndao, Nunuhitu.

KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN Beberapa karya perancang busana Merdi Sihombing ditampilkan dalam Konferensi Pers Swana Fest 2015, di Jakarta, Selasa (13/10/2015), menggunakan kain dengan pewarna alam. Warna hijau pada pakaian berasal dari olahan rumput laut.
Sementara itu Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM), Euis Saedah mengatakan bahwa Indonesia sangat kaya potensi pewarna alami. Meski warna-warnanya tak 'ngejreng' seperti pewarna kimia, namun pewarna alami memiliki sifat terapis.

"Misalnya selimut warna indigo kalau di desa-desa suka dipakai untuk anak sakit agar sembuh, atau bisa juga menghalau nyamuk, ular, bahkan kalajengking," katanya seraya menambahkan Indonesia memiliki warna alami khas tersendiri yang beda dari negara lain.

Tak hanya menyaksikan busana dengan berbagai warna alami, pengunjung juga dapat mengikuti pameran dan berbagai seminar soal tenun dan pewarnaan alami, ada juga workshop tenun menggunakan alat tenun gedogan yang diharapkan meraih Rekor Muri sebagai Penemuan Warna Alam dan Penenunan Terbanyak Dalam Satu Waktu. Acara ini juga akan berkolaborasi dengan Gelar Budaya Dela yang merupakan tradisi tahunan di Pulau Rote, sehingga pengunjung dapat menikmati makanan dan kerajinan khas NTT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com