Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Sejarah ke Makam Belanda? Ini Cara "Membaca" Nisan

Kompas.com - 22/12/2015, 12:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Di antara rimbunnya pohon bambu di Kebun Raya Bogor, Bogor, Jawa Barat, terdapat kompleks pemakaman. Kebun Raya Bogor memang begitu tenar, tetapi pemakaman itu jarang didatangi.

Kompleks pemakaman tua ini bahkan telah berdiri jauh sebelum adanya Kebun Raya Bogor yang seperti sekarang ini. Artinya, pemakaman tersebut ada saat wilayah tersebut masih berupa hutan.   

Salah satu makam yaitu makam seorang administrator toko obat berkebangsaan Belanda yang bernama Cornelis Potmans tercatat meninggal pada 2 Mei 1784.

Dosen Program Studi Sastra Belanda, Lilie Suratminto saat ditemui KompasTravel di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Senin (21/12/2015) mengatakan pemakaman Belanda di Kebun Raya Bogor adalah makam-makam orang penting.

Ia menambahkan orang-orang tersebut bukanlah orang yang sembarangan, melainkan orang-orang yang memiliki pangkat.

"Ya misalnya seperti perdana menteri, gubernur jenderal. Sama seperti di taman prasasti (Jakarta). Beda dengan makam orang biasa, dimakamin di kebun," kata Lilie.

Salah satunya yang "menghuni" makam Belanda di Kebun Raya Bogor tersebut adalah D.J. de Eerens. Lilie menceritakan Eerens merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada masa jabatan 1836-1840.

Ia menambahkan hampir semua Gubernur Jenderal Hindia Belanda tidak meninggal di Indonesia. "Yang meninggal di Indonesia cuma dua," katanya.

Eerens, ungkapnya, adalah satu-satunya gubernur jenderal yang meninggal di Bogor. Sementara ada Gubernur Jenderal Hindia Belanda lainnya meninggal saat pergi ke Surabaya.

Dari tahun-tahun yang terlihat di nisan sebagian besar di abad ke-19. Lilie mengatakan nisan-nisan tersebut berbahan marmer yang dipadukan dengan semen. Penggunaan marmer pada nisan pun memiliki sejarah tersendiri.

"Pelayaran Terusan Suez sudah dibuka, Venesia dan Genoa banyak jual marmer. Belanda beli patung-patung malaikat, ada patung-patung dari marmer, buku besar dari marmer, itu semua dari Genoa atau Venesia. Sambil berlayar ke Indonesia, mereka beli marmer. Sebelum Terusan Suez dibuka, mereka beli batu dari India," tambahnya.

Makam-makam Belanda di Kebun Raya Bogor memiliki ukuran yang bervariasi karena mencerminkan status sosial. Hal itu, lanjut Lilie, juga bisa dilihat dari ornamen-ornamen yang ada seperti malaikat.

"Kalau di Kebun Raya Bogor, bisa dilihat makamnya tinggi-tinggi. Misalnya si gubernur jenderal," paparnya.

Tulisan di nisan

Tulisan-tulisan yang ada di makam juga menarik diamati ketika berkunjung. Bentuk-bentuk huruf yang digunakan di nisan-nisan Belanda, menurut Lilie terdapat empat jenis yakni gotik, Roman, tegak atau kapital, dan tulisan sambung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com