Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Borobudur Butuh "Event" Berkelas Dunia

Kompas.com - 14/03/2016, 20:28 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata RI mendorong penyelenggaraan kegiatan-kegiatan bertaraf internasional di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, guna meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

Sebab, warisan budaya dunia itu telah menjadi salah satu destinasi wisata yang diunggulkan Indonesia. Kepala Subdit Konvensi Mice dan Event Asdep Pengembangan Destinasi Wisata Alam dan Buatan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata, Nur Fatonah, menjelaskan penyelenggaraan event yang dikemas dengan profesional akan mampu menarik wisman untuk datang ke Candi Borobudur.

"Sejauh ini sudah banyak kegiatan yang telah diselenggarakan di Candi Borobudur, seperti Borobudur 10K, namun akan jauh lebih menarik jika promosi lebih gencar lagi. Seperti Tokyo Marathon belum lama ini," kata Nur, dalam Meeting dan Penguatan dan Pengembangan Destinasi Mice dan Spesial Event di Hotel Atria Kota Magelang, Senin (14/3/2016).

Nur mengatakan perlunya dukungan semua pihak dan stakeholder untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Pihaknya mengajak masyarakat pemerhati wisata, pelaku budaya, pemerintah daerah dan pihak lainnya untuk bersinergi menyelenggarakan event berkelas dunia namun tetap mengedepankan budaya lokal.

Nur menyebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat hendak membuat kegiatan, antara lain terkait perencanaan waktu, anggaran, insfrastruktur dan lain sebagainya. Termasuk pihaknya juga siap memberikan penguatan untuk promosi kegiatan sampai ke mancanegara.

"Kita lihat Jember Carnival atau Tour de Ijen di Banyuwangi Jawa Timur, mereka sudah bisa membuat kegiatan yang mampu menarik ribuan wisman dan media internasional datang ke daerah tersebut," sebut dia.

"Mereka sudah membuat tema, rencana kegiatan, bahkan satu sampai dua tahun sebelumnya. Hal itu sudah dipromosikan ke media internasional. Saya yakin Candi Borobudur juga mampu membuat kegiatan semacam itu," tandasnya.

Dia pun mengajak masyarakat untuk tidak hanya bangga dengan keindahan alam Indonesia yang diunggah di media sosial. Tetapi, lanjutnya, hal yang dibutuhkan adalah masyarakat yang juga berperan aktif dan memberikan solusi agar potensi wisata Indonesia berkembang dengan baik.

Subarkah Hadi Sarjana, Dosen Institut Kesenian Jakarta, menyatakan Magelang beruntung punya Candi Borobudur yang sejatinya bisa dimemanfaatkan dengan baik untuk penyelenggaraan event berkelas dunia. Kegiatan-kegiatan seni budaya harus sesering mungkin digelar sebelum bangsa lain yang memanfaatkannya.

"Sangat disayangkan. Seharusnya, event besar sering diadakan di sini (Candi Borobudur). Kita bisa mengundang pelukis, penulis atau fotografer dunia berlomba ke Borobudur," ujar Subarkah yang juga komedian itu.

Heri Setyawan, Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan Politeknik Negeri Jakarta, menambahkan kegiatan yang dikemas menarik dan unik bisa menjadi daya tarik wisman untuk datang ke Candi Buddha terbesar di dunia itu.

Hal ini akan memberikan imbas positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Dia menyebutkan, event dikatakan berhasil jika ditunjang beberapa faktor. Di antaranya, memiliki keunikan, berbasis budaya lokal, lokasinya mudah dijangkau, didukung sarana prasarana.

“Upaya promosi tidak kalah penting, baik dari pemberitaan di media massa maupun media sosial," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com