Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wangi" Kopi di Kaki Gunung Ijen

Kompas.com - 13/10/2016, 20:05 WIB

PARIWISATA mengubah wajah perkampungan kopi di kaki Gunung Ijen, Banyuwangi. Perkampungan yang dulu sepi kini menjadi pusat ekonomi baru. Petani bangga menjadi tuan rumah di ladang sendiri.

Aroma harum kopi menyebar di sepanjang jalan utama di Dusun Lerek, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Pada Selasa (6/9/2016) pagi itu, warga Dusun Lerek mulai menyeduh bercangkir-cangkir kopi panas untuk pengunjung di Festival Kembang Kopi di desanya. Di festival itu, kopi lerek diperkenalkan.

Warga menyebutnya kopi lego, kepanjangan dari Lerek-Gombengsari, tempat pohon kopi itu tumbuh. Jenisnya adalah robusta. Kopi itu disangrai di tungku batu bata dengan wajan tembikar.

Warga masih menggunakan kayu bakar untuk perapiannya. Cara tradisional itu dipertahankan sampai sekarang sebagai ciri khas kopi Lerek-Gombengsari.

Selasa lalu, festival kecil yang mereka adakan menarik wisatawan. Dua di antaranya turis asal New York, Amerika Serikat, Sinead Mc Dermott (33) dan Ashley Fedora (32). Kedua turis itu awalnya hanya ingin pergi ke Gunung Ijen. Namun, karena bertepatan dengan festival kopi, mereka pun mampir.

Sebagai penggemar kopi, keduanya bersemangat memetik kopi dari pohon bersama warga dan pengunjung lain. Mereka juga mencoba menyangrai kopi di wajan gerabah dan menumbuknya di lumpang. Di dusun itu mereka menemukan petualangan baru yang tak didapati di New York.

”Selama ini, kami minum kopi tetapi tak pernah tahu seperti apa pohon kopi itu. Ini menyenangkan,” kata Sinead.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Pemetik kopi di Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sedang memanen kopi, Selasa (6/9/2016).
Bagi Sinead, rasa kopi di dusun itu menjadi lebih enak karena mereka ikut membuatnya di tengah perkebunan kopi.

Wisata baru

Wisata kopi menjadi lahan ekonomi baru bagi warga di Gombengsari. Sebelumnya, mereka hanya mengandalkan hasil dari panen kopi. Muhammad Taufik (37), anggota Kelompok Tani Kopi Rejosari di Gombengsari, mengatakan, selama turun-temurun, mereka hanya tahu cara merawat kopi. Namun, mereka tidak pernah tahu cara menjualnya.

Soal harga, mereka pasrah kepada pembeli atau pengepul. Harga per kilogram kopi robusta kering, misalnya, dipatok Rp 25.000. Ketika terpaksa menjual dengan cara ijon, kopi mereka hanya dihargai Rp 5.000 per kilogram.

Fatimah (39), misalnya, hanya menerima uang Rp 12 juta-Rp 15 juta bersih setiap tahun dari panen kopi di lahan seluas seperempat hektar miliknya.

Artinya, setiap bulan ia hanya mengantongi uang sekitar Rp 1 juta untuk biaya hidup lima anggota keluarganya. Dengan demikian, saat ada kebutuhan mendesak, Fatimah terpaksa menjual kopi secara ijon.

”Kalau sudah dijual secara ijon, setiap panen saya hanya bisa gigit jari,” kata Fatimah.

Kondisi itu berlangsung terus-menerus. Sampai tahun lalu, warga menemukan sumber ekonomi baru setelah pariwisata Banyuwangi tumbuh. Gombengsari dijadikan sebagai tempat wisata memetik kopi oleh penggiat wisata di Banyuwangi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com