Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azwar Anas: Homestay Kami Sekarang Mulai Dihuni Wisatawan Mancanegara

Kompas.com - 02/02/2018, 16:30 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengembangkan desa-desa wisata di Banyuwangi, Azwar Anas mulai mengajak homestay-homestay untuk membuat pengembangan wisata untuk tamunya.

Menurut Bupati Banyuwangi tersebut, berkembangnya desa wisata di Banyuwangi sangat terpengaruh dari atraksi wisata yang mereka tawarkan ke wisatawan.

"Dari experience yang ditawarkan itulah wisatawan mulai bertahan di desa-desa wisata, dan homestay mulai tumbuh," ujarnya setelah melaunching Top 77 Calendar of Event Banyuwangi Festival, di Kementerian Pariwisata, Kamis (1/2/2018).

Ia pun tidak menampik kini wisatawan mancanegara (wisman) yang ke Banyuwangi mulai berdatangan ke desa wisata dan menginap di homestay-homestay milik warga.

"Wisman dari Eropa utamanya, lalu Australia untuk destinasi pantai, dan Jepang. Homestay kami sekarang mulai dihuni oleh mereka (wisman), karena menyajikan experience," ungkapnya.

Ilustrasi homestayphotominus Ilustrasi homestay
Ia mencontohkan pengalaman tersebut seperti di Korea yang mulai menyajikan pengalaman melihat dan membuat makanan tradisional Korea, kimchi.

"Kan menarik tu bagi wisman. Kalau di Banyuwangi seperti coba membuat kopi, gula kelapa aren. Ini yang sekarang akan kita jual. Menurut saya akan lebih sustain (bertahan lama), dibanding hanya 'jual kasur'," kata Azwar Anas.

Untuk saat ini baru ada beberapa desa wisata yang sudah menerapkan hal tersebut. Menurutnya, usaha tersebut terbukti meningkatkan lama kunjungan dari wisman di sana.

"Experience itu sudah mulai diterapkan oleh beberapa desa wisata. Semisal paket trekking, jalan ke sawah, makan di sawah, liat pemandangan alam, sampai finish-nya di Ijen. Dari sana, desa mulai tumbuh, homestay-homestay mulai tumbuh, pake rumah Osing," kata Anas.

Kini sudah ada delapan desa yang mapan, dan siap didorong untuk membuat experience khusus untuk tamu-tamunya. Mulai dari Desa Kemiren, Desa Banjar, Desa Licin, Desa Kali Purwo, Desa Kali Baru dan yang lainnya.

Masyarakat Desa Kemiren, Banyuwangi menggelar upacara Barong Ider Bumi pada hari kedua Idul Fitri 2017. Upacara adat masyarakat suku Osing ini menarik minat wisatawan mancanegara.FIRMAN ARIF/KOMPAS.com Masyarakat Desa Kemiren, Banyuwangi menggelar upacara Barong Ider Bumi pada hari kedua Idul Fitri 2017. Upacara adat masyarakat suku Osing ini menarik minat wisatawan mancanegara.
Ia mengatakan sudah mulai mengajak hotel untuk ikut serta menyajikan experience bagi tamunya. Terutama hotel yang ingin diresmikan tahun 2018 ini.

"Ayo, sekarang mulai menjual experience, tidak bisa ke depan hotel hanya jual kamar, kerena hotel lain pasti sudah banyak yang jual kamar," tutupnya.

Sebelumnya, Azwar Anas mengatakan kunjungan wisman di Banyuwangi, tahun 2017, meningkat menjadi 91 ribu wisman, dengan pendapatan devisa mencapai Rp 546 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com