Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi “Zero Waste” Ala Jepang dan Singapura Naik MRT Jakarta

Kompas.com - 04/04/2019, 20:06 WIB
Sherly Puspita,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa saat lalu masyarakat Jakarta dikejutkan dengan ketidaktersediaan tempat sampah di stasiun-stasiun moda raya terpadu (MRT) Jakarta. Bahkan sampah sempat berserakan di sekitar stasiun karena masyarakat kebingnan mencari tempat sampah.

Ternyata PT. MRT sengaja tak meletakkan banyak tempat sampah di stasiun. Tempat sampah hanya ada di toilet dan di area ritel stasiun.

Bukan tanpa sebab, Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhammad Kamaludin mengatakan, hal ini bermaksud menciptakan budaya zero waste atau meminimalisir jumlah sampah seperti yang telah diterapkan di negara lain.

“Di stasiun MRT itu tidak banyak tempat sampah karena kami ingin warga itu lifestyle-nya ketika masuk MRT, tidak bawa sampah,” kata dia.

“Seperti di Jepang Metro (Tokyo Metro), Singapore MRT juga,” lanjutnya.

Suasana Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (25/3/2019). MRT Jakarta resmi beroperasi setelah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Minggu (24/3/2019). Layanan pada fase operasi tidak berbayar dari Stasiun Lebak Bulus hingga ke Stasiun Bundaran HI akan dimulai pada pukul 05.30 WIB hingga 22.30 WIB.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Suasana Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (25/3/2019). MRT Jakarta resmi beroperasi setelah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Minggu (24/3/2019). Layanan pada fase operasi tidak berbayar dari Stasiun Lebak Bulus hingga ke Stasiun Bundaran HI akan dimulai pada pukul 05.30 WIB hingga 22.30 WIB.
Pada Rabu (3/4/2019) Kompas.com berkesempatan mencoba berkeliling Jakarta dengan moda transportasi baru ibu kota ini.

Saat akan memasuki Stasiun Lebak Bulus petugas mengingatkan kami agar tak membuang sampah di lantai stasiun.

“Nanti sampahnya disimpan dulu ya Bapak Ibu, jangan dibuang sembarangan,” ujar petugas.

Kondisi stasiun saat ini memang sangat bersih. Saya melihat beberapa calon penumpang memasukkan plastik kemasan bekas makanannya ke dalam tas kemudian melanjutkan langkah ke depan tapping gate.

Sesampainya di peron, saya juga tak menemui penumpang meletakkan sampahnya di sembarang tempat.

“Saya nanti buang kalau udah nemu tempat sampah aja makanya saya masukin di dalam tas. Kan di sini (stasiun) memang enggak banyak tempat sampah kan,” ujar Esti yang baru saja memasukkan sampah plastik ke dalam tasnya.

“Saya sih emang enggak bawa sampah, kan perjalanannya paling sebentar aja ke Blok M, jadi daripada repot bawa sampah. Saya tadi udah buang sampah di Halte Lebak Bulus,” ujar penumpang lain bernama Zaki.

IlustrasiThinkstock Ilustrasi
Gencarkan sosialisasi

Tak hanya meminimalisir jumlah tempat sampah, PT MRT juga tengah gencar mengampanyekan gerakan Tahan-Simpan-Pungut untuk mengedukasi para penumpang terkait kebersihan di area stasiun dan kereta MRT.

Kamaludin menerangkan, yang dimaksud dengan tahan adalah penumpang diminta untuk menahan diri tidak membawa barang yang berpotensi menjadi sampah ke dalam stasiun dan kereta MRT.

Selanjutnya, simpan berarti para penumpang mesti menyinpan sampah yang mereka bawa ketika berada di stasiun dan kereta MRT.

Sedangkan, pungut berarti para penumpang diharapkan berinisiatif memungut sampah yang mereka temui di stasiun dan kereta MRT kemudian menyimpannya.

Tak hanya itu, penumpang MRT yang kedapatan buang sampah sembarangan juga dapat dikenakan denda sebesar Rp 500.000.

Bagaimana, siap menjadi penumpang bergaya hidup zero waste saat naik MRT Jakarta?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com