Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 3, Wisata Garut Kembali Ditutup

Kompas.com - 06/10/2021, 20:01 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F.

Editor

GARUT, KOMPAS.com - Obyek wisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat kembali ditutup untuk umum.

Hal ini karena Garut masuk Level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di masa pandemi COVID-19.

"Kalau berdasarkan Inmendagri di Level 3 seperti itu (wisata ditutup), kita tunggu Surat Edaran Bupati," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Budi Gan Gan di Garut, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: 5 Wisata Instagramable Garut, Pas untuk Libur AKhir Pekan

Sebelumnya, Kabupaten Garut masuk pada PPKM Level 2 sehingga tempat wisata boleh buka umum. Tentu saja dengan syarat mematuhi protokol kesehatan seperti membatasi kunjungan, tidak berkerumun, dan selalu pakai masker.

Kebijakan penerapan PPKM Level 3, kata dia, merupakan keputusan pemerintah pusat. Oleh karena itu, pemerintah daerah hanya mengikuti aturan tersebut seperti menutup tempat wisata untuk mencegah penularan wabah Covid-19.

Baca juga: Itinerary 2 Hari 1 Malam di Garut, dari Gunung hingga Kebun Binatang

"Sekarang sedang dibahas, surat edaran akan disampaikan, berdasarkan Irmendagri di Level 3 itu ketentuannya sudah jelas seperti itu," katanya.

Hutan Mati kawasan Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat agunpriyatna/Shutterstock Hutan Mati kawasan Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat

Ia mengungkapkan alasan Garut kembali menjadi PPKM Level 3 indikatornya dinilai dari tingkat vaksinasinya, bukan lagi dari tingkat penularan wabah maupun penerapan protokol kesehatan.

"Indikator naik ke Level 3 bukan masalah penularannya tapi terkait vaksin, di Jawa Barat itu di Level 2 yaitu Pangandaran dan Banjar karena daerah sana penduduknya sedikit," katanya.

Aktivitas di kawasan wisata di Garut sudah cukup ramai saat level PPKM 2, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Namun baru saja menggeliat, kata dia, obyek wisata di Garut harus kembali ditutup berdasarkan aturan dalam PPKM Level 3.

"Saya juga kasihan baru saja bangkit sudah ditutup lagi," katanya.

Baca juga: 25 Wisata Garut, Cocok Dikunjungi Saat Liburan

Wisata dibuka, kasus positif tidak ada

Budi menuturkan bahwa saat PPKM Level 2, tidak ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari kalangan pengunjung maupun pengelola wisata.

"Saat pembukaan PPKM Level 2 kita melakukan tracing swab antigen, itu semua hasilnya negatif, secara acak," kata Budi.

Salah satu contohnya, lanjut dia, wisatawan yang datang di obyek wisata Cangkuang diminta secara acak untuk menjalani tes usap, dan hasilnya semua negatif dari penularan COVID-19.

"Pengunjung yang datang langsung di-swab," katanya.

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Garut Nurdin Yana menyatakan sejak objek wisata dibuka tidak ada kasus laporan wisatawan terkonfirmasi positif COVID-19.

Ia menyampaikan kasus penularan wabah COVID-19 di Garut cukup rendah, begitu juga keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit yang sedikit sejak diberlakukan PPKM Level 2.

"Kalau dari keterpaparan tidak ada pengaruh dari kunjungan wisatawan," kata Nurdin. (Antara/Feri Purnama/Budi Suyanto)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com