KOMPAS.com - Salah satu aspek yang ditekankan dalam dunia pariwisata pada saat ini adalah keberlanjutan.
Hal itu agar suatu tempat wisata tetap terjaga, terutama alamnya, sehingga bisa dinikmati generasi selanjutnya.
Salah satu upaya untuk mencapai pariwisata yang berkelanjutan adalah melakukan pariwisata regeneratif.
Baca juga: Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, pariwisata regeneratif berfokus pada pemulihan dan regenerasi lingkungan, serta masyarakat lokal.
Lihat postingan ini di Instagram
"Green tourism (pariwisata hijau) saja tidak cukup, kita arahkan menuju pariwisata regeneratif," kata Sandiaga dikutip dari Antara, Rabu (29/5/2024).
Ia melanjutkan, tujuan pariwisata regeneratif adalah menjadikan suatu tempat atau destinasi wisata lebih baik daripada kondisi awalnya.
Baca juga: 14 Februari, Bali Berlakukan Pajak Pariwisata Hijau untuk Turis Asing
"Ini dilakukan dengan melibatkan kegiatan-kegiatan nyata memperbaiki lingkungan yang melibatkan partisipasi wisatawan, misal menanam bakau, restorasi terumbu karang, hingga pengurangan sampah plastik," tutur Sandiaga.
Diharapkan, kegiatan semacam itu akan mampu menginspirasi wisatawan untuk menjaga dan memulihkan alam setelah berlibur.
Baca juga: Likupang Akan Terapkan Konsep Pariwisata Hijau
Adapun menurut Sandiaga, pariwisata regeneratif merupakan salah satu solusi untuk mengurangi dampak negatif pariwisata, yakni kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.