JAKARTA, KOMPAS.com - Acara internasional World Water Forum (WWF) 2024 usai digelar pada 18-25 Mei 2024 lalu.
Forum yang membahas isu dan tantangan seputar air di dunia ini melibatkan praktisi, masyarakat, dan pemerintah dari banyak negara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, WWF 2024 membawa sejumlah dampak positif pada pariwisata Indonesia selama penyelenggaraannya.
"Dari total 64.000 orang yang hadir, ada lebih dari 20.000 delegasi, dan 446 responden, rata-rata mereka tinggal (di Bali) adalah delapan hari," ungkap Sandiaga dalam Weekly Brief with Sandiuno, Senin (3/6/2024).
Baca juga: Delegasi World Water Forum Kagumi Bali dan Orang Indonesia yang Ramah
Sandiaga mengatakan, rata-rata delegasi asing tinggal di Bali selama 8,1 hari, sementara delegasi Indonesia rata-rata tinggal di Bali selama 7,1 hari.
Selanjutnya, ia mengungkapkan bahwa tiap kunjungan mengeluarkan dana rata-rata sebesar Rp 38,8 juta.
Lihat postingan ini di Instagram
"Ini di atas rata-rata pengeluaran wisatawan normal," ujar Sandiaga.
Sandiaga mengatakan bahwa Bali kembali menjadi tuan rumah yang sukses dengan naiknya aktivitas perekonomian nasional yang naik sebesar 0,37 persen selama WWF 2024, total 3,8 triliun dan lebih dari 10.000 lapangan kerja.
Sebagian besar pengeluaran tiap kunjungan selama WWF dihabiskan untuk pariwisata. Akomodasi menjadi pengeluaran tertinggi, dikuti oleh biaya keikutsertaan, makan dan minum, serta penerbangan domestik.
"Berarti, setelah dari Bali, mereka menuju ke beberapa destinasi lain. Mayoritas, lebih dari 90 persen akan kembali ke Bali serta merekomendasikan Bali sebagai tujuan wisata dan bisnis," jelas Sandiaga.
Baca juga: Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum
Ia juga menuturkan, pelaku UMKM di Bali, tepatnya di radius 1,4 kilometer mendapatkan manfaat dari gelaran WWF 2024. Penjualan omzet UMKM di Bali meningkat sebesar 21-50 persen selama WWF 2024.
"Jadi, WWF 2024 ini bukan hanya meningkatkan ekonomi, tetapi juga kearifan dan budaya lokal, pengelolaan air kita di kancah internasional," tutup Sandiaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya